Calon Jemaah First Travel: Saya Tidak Marah Apalagi Dendam, Semoga Pak Andika Ingat Sama Janjinya
Diruang persidangan, Manih tiba-tiba terlihat antusias. Matanya seakan-akan menunggu ketiga terdakwa lewat dihadapnnya
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Sesaat kemudian, petugas kejakasan dan petugas kepolisian menggiring ketiga terdakwa bis First Travel berjalan menuju ruang tahanan PN Depok.
Andika tampak jalan terlebih dahulu. Disusul sang istri, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan diurutan paling belakang.
Saat digiring oleh petugas, Manih berusaha mendekati Andika yang berada paling depan.
Sambil berucap menahan tangis, dia menyampaikan kepada Andika agar segera memberangkatkan dirinya dan calon jemaah lainnya.
"Pak Andika, tolong berangkatin (Umrah) saya dan calon jemaah lainnya," ucap Manih sambil memegang tangan Andika.
Mendengar ucapan itu, Andika yang tengah dalam pengawasan petugas membalas.
"Iya bu. Sabar ya bu," jawab Andika.
Mendengar jawaban Andika, Manih langsung duduk sambil mengucap air matanya.
Dia kemudian dihampiri oleh calon jemaah lainnya yang sebasib dengannya.
Kepada Tribunnews, Manis yang berpenghasilan Rp 10 ribu perhari dari mengajar ngaji iqro ini mengaku ikhlas menunggu peroses persidangan bos First Travel.
Menurutnya, sudah tidak ada gunanya marah-marah dan memaki-maki ke para terdakwa bos First Travel.
Saat ini, kata Manih, semoga dirinya dan calon jemaah lainnya bisa berangkat umrah.
"Saya ikhlas, enggak mau marah-marah. Supaya saya bisa berangkat," kata Manih.
Perempuan yang dijadwalkan berangkat umrah Januari 2017 ini berharap Andika mengingat perkatannya dan ditepati janjinya.