Politikus Golkar: Sepertinya Cak Imin Sudah Tak Sabar Ingin Jadi Wakil Presiden
Dalam konteks political game, kata dia, bagi Golkar apa yang dilakukan oleh Cak Imin itu wajar dan biasa saja.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Mereka membentuk kelompok relawan dengan nama Pondok Gatot-Muhaimin.
Ketua Pro-1 Nasional Baihaqi Maisin mengatakan, kelompoknya melihat Gatot dan Muhaimin sebagai pasangan ideal untuk menjadi poros baru dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Dengan pertimbangan dalam segala hal serta melihat perkembangan politik dan demokrasi yang ada, kami usung pasangan Gatot dan Muhaimin sebagai capres dan cawapres," ujar Baihaqi dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).
Baihaqi mengungkap alasan memilih mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden yang akan mendampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Salah satunya karena Presiden Joko Widodo belum menyambut baik ajakan berkoalisi dengan Muhaimin yang telah dideklarasikan relawan Join, akronim dari Jokowi-Muhaimin.
Sehari setelahnya, Forum Komunikasi Ustazah (Fokus) mendeklarasikan dukungan kepada Gatot dan Cak Imin sebagai capres-cawapres di Pilpres 2019.
"Kami meminta kepada Bapak Gatot Nurmantyo dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019-2024," ujar Koordinator Fokus Ida Mursidah saat deklarasi di kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu (15/4/2018).
Ida mengatakan, pada masa mendatang Indonesia membutuhkan pemimpin yang amanah, gagah, dan merakyat dalam menjalankan tugas kenegaraan.
Ia menilai, sosok Gatot dan Cak Imin mampu memahami dan memberikan jalan keluar permasalahan bangsa, terutama dalam bidang ekonomi.
"Pemimpin yang agamis, amanah, gagah, dan merakyat untuk Indonesia dalam menjalankan tugas kenegaraan, mampu memahami dan memberikan jalan keluar setiap permasalahan bangsa. Memiliki semangat dan fisik yang kuat dalam memikul amanah umat," kata Ida.