Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ICMI Apresiasi Wakapolri Pimpin Pasukan saat Kericuhan di Mako Brimob

Sejumlah apresiasi banjiri korps Bhayangkara itu, dan tak lepas dari tangan Wakapolri Komjen Syafruddin.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ICMI Apresiasi Wakapolri Pimpin Pasukan saat Kericuhan di Mako Brimob
Tribunnews.com
Wakil Sekjen Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Vasko Ruseimy. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri berhasil mengevakuasi ratusan narapidana teroris di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pasca-kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Sejumlah apresiasi banjiri korps Bhayangkara itu, dan tak lepas dari tangan Wakapolri Komjen Syafruddin.

"Kami mengapresiasi tugas Kepolisian dalam menangani insiden Mako Brimob, khususnya kepada Wakapolri Komjen Syafrudin yang telah sukses memimpin langsung penanganan kejadian itu," kata Wakil Sekjen Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia, Vasko Ruseimy, Jumat (11/5/2018).

Ia pun meminta kepada segenap masyarakat untuk sama-sama memerangi terorisme.

"Kami tidak takut terorisme, akan kita lawan terorisme," sambungnya.

Wakapolri Komjen Syafruddin, saat, di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018).
Wakapolri Komjen Syafruddin, saat, di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018). (Yanuar Nurcholis Majid)

Selain itu, ia juga berharap dipindahkannya ratusan napi teroris ke Lapas Nusakambangan agar membuat jera kelompok yang dipimpin oleh terdakwa kasus bom Thamrin dan Kampung Melayu, Aman Abdurrahman.

Sebelumnya diberitakan, kericuhan, penyanderaan, hingga pembunuhan terjadi di rutan cabang Salemba, Mako Brimob pada Selasa 8 Mei 2018. Dalam insiden itu, 5 orang polisi tewas dan 1 orang napiter bernasib serupa.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, ada pula drama penyanderaan seorang anggota polisi oleh para napiter. Namun, Bripka Iwan Sarjana akhirnya dilepaskan.

Menurut keterangan polisi, 156 napiter melakukan serangan kepada seluruh aparat yang berjaga di dalam rutan. Tidak hanya itu, mereka juga disebut mengambil senjata yang ada di rutan dan sempat merakit bom.

Setelah berjibaku selama 36 jam, aparat akhirnya berhasil menguasai wilayah rutan yang sebelumnya dikuasi oleh para napiter bersenjata.

Sebanyak 156 napiter itu disebut menyerahkan diri dan kini telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas