TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo diundang menghadiri dua acara terkait keagamaan Hindu di Palangkaraya dan Yogyakarta.

Menteri Agama Lukman Hakim mengatakan, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Perada) dan Kesatuan Mahasiswa Hindu dharma Indonesia (KMHDI) mengundang Presiden untuk menghadiri kongres kedua organisasi tersebut.

"Kita bersyukur Bapak Presiden menyanggupi akan menghadiri kedua undangan itu," ucap Lukman di Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Ketua Umum Peradah Indonesia Sures Kumar mengatakan, selain menyampaikan undangan, pertemuan juga membahas persoalan aksi teroris yang beberapa hari ke belakang terjadi.

"‎Tadi presiden sudah menyampaikan, pemerintah sangat tegas, sudah sangat siap melakukan, memberikan situasi yang aman pada masyarakat," ujar Sures di tempat yang sama.

‎Kemudian, kata Sures, Peradah maupun mahasiswa Hindu juga menyampaikan persoalan internal, dimana terdapat perbedaan data umat Hindu, antara internal organisasi dengan BPS.

"Penduduk umat Hindu di BPS hanya 4.000 jiwa, sementara jumlah umat Hindu kurang lebih ada 10 juta jiwa se-Indonesia, 6 jutanya lagi lari kemana?" paparnya‎.

Mendengar pernyataan tersebut, Presiden dinilai Sures terkejut dan akan segera melakukan pengecekan data ke BPS dan memerintahkan pihak terkait untuk melakukan pendataan.

"Mudah-mudahan cepat direspon BPS agar tidak terlalu jomplang sekali," ujarnya.