Menteri Yohanna: Anak-anak Banti Harus Segera Kembali Bersekolah
Kampung Banti pada awal April 2018 lalu diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga membakar belasan rumah
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, MIMIKA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohanna Yembise melakukan kunjungan ke Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua pada Senin (21/5/2018) pagi.
Kampung Banti pada awal April 2018 lalu diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga membakar belasan rumah warga termasuk sekolah-sekolah serta penyanderaan beberapa warga sebelum diselamatkan oleh TNI.
Didampingi perwakilan dari PT Freeport, Menteri Yohanna yang mengenakan jaket parasut biru muda dan topi putih meninjau kondisi anak-anak dan perempuan pascakejadian tersebut.
Ia pun menegaskan anak-anak di Banti harus segera bersekolah.
“Anak-anak Banti harus kembali ke sekolah. Masyarakat Banti harus bersatu melindungi anak-anak dan perempuan di sini,” ujarnya saat berdiskusi dengan warga.
Warga pun meminta Menteri Yohanna untuk membantu memperbaiki rumah-rumah dan sekolah yang hancur akibat peristiwa sekitar satu bulan lalu itu.
Baca: Catatan 20 Reformasi, Masih Banyak Regulasi Ancam Kebebasan Pers
“Kami mohon dibantu, karena bagaimana kami bisa sekolah kalau kondisi kami seperti ini,” ujar salah seorang pendeta.
Menteri Yohanna berjanji akan berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait untuk membantu warga.
Pembakaran di Kampung Banti terjadi pada 24 Maret hingga 1 April 2018 yang mengkibatkan 17 rumah warga dibakar sebelum TNI tiba di kampung tersebut.
Saat melakukan pembebasan terhadap Kampung Banti, TNI sempat terlibat kontak senjata dengan KKB sehingga mengakibatkan satu prajurit TNI gugur atas nama Bripka Anumerta Ricky Rumpaisum.