Hapus Sekat Primordial, Milenial Lintas Iman Kunjungi Rumah Ibadah Berbagai Agama
Peace Train Indonesia (PTI) ke-5 tidak hanya mengajak kalangan milenial bergumul menghidupkan perdamaian antarumat beragama.
Editor: Dewi Agustina
Sebelum sampai asrama tunarungu, rombongan PTI 5 lebih dulu mengunjungi Masjid tertua di Wonosobo Al-Manshur dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wonosobo.
Dalam kunjungannya ke GKJ para peserta duduk di kursi jemaat bersama-sama belajar tentang agama Kekristenan.
Kunjungan ini bertujuan untuk menghilangkan sekat antara umat beragama.
Baca: Pikap Tercebur ke Sungai Kalimalang, Jasad Sang Sopir Ditemukan Setelah 20 Jam
Dalam pertemuan ini Anick HT salah satu penggagas PTI menggambarkan kondisi keagamaan masyarakat Indonesia yang tersekat-sekat.
Karena itulah Peace Train Indonesia mencoba menghapus itu semua.
"Tujuan peace train adalah mengajak anak-anak muda untuk mengenal perbedaan. Peace Train Indonesia untuk menghapus sekat-sekat itu dan juga sebagai jembatan pemuda lintas-agama untuk mengenal satu sama lain," tuturnya.
Mewakili tuan rumah, Ketua Majelis GKJ Wonosobo, Purwani Sami Larasati (60) mengutarakan rasa syukurnya terhadap kehidupan masyarakat Wonosobo yang sangat menerima GKJ.
"Kami hidup bersama masyarakat dengan tentram, adem ayem," tuturnya sambil.
Purwani menceritakan bahwa April lalu, ketika GKJ Wonosobo melakukan persembahan unduh-unduh, sebagai upaya mensyukuri hasil bumi dan usaha dagang, saudara-saudara muslim dan Ansor menjadi pengiring.
Masyarakat Muslim ada yang turut menampilkan Reog Ponorogo.
Interaksi gereja dengan masyarakat saling menghargai.
Sebagai bidan ia pun selama ini melayani tanpa melihat perbedaan latar bekakang pasien.
GKJ Wonosobo juga kerap menggelar acara buka bersama.
Ramadan 2016 lalu pernah mengundang tokoh Muslim Gus Nuril.
Baca: Sepasang Melon di Jepang Terjual Rp 413 Juta Pecahkan Rekor Buah Termahal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.