ASPEDI, APJI, TMII dan PAY Berbagi Bersama 2018 Orang Yatim dan Dhuafa
Tahun ini untuk ke-4 kalinya Asosiasi Pengusaha Dekorasi (ASPEDI) DKI Jakarta bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI)
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini untuk ke-4 kalinya Asosiasi Pengusaha Dekorasi (ASPEDI) DKI Jakarta bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) DKI Jakarta, Pecinta Anak Yatim (PAY) dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mengadakan acara Buka Puasa Bersama 2018 Orang Anak Yatim dan Dhuafa, yang mengangkat teme "Berkarya untuk Kejayaan Islam dan Indonesia”, Minggu (3/6/2018) berlangsung di Gedung Sasono Utomo, TMII, Jakarta .
Tujuan kegiatan ini menurut Ketua ASPEDI DKI Jakarta H. Warsono adalah mewujudkan kepedulian dan kasih sayang pada anak-anak khususnya yatim dan dhuafa. Selain itu turut bertanggung jawab atas masa depan anak-anak yatim san dhuafa.
"Kami ingin mengisi bulan penuh berkah Ramadhan ini dengan amal shaleh dengan membahagiakan mereka. Kami ingin berbagi dan ber-shodaqoh pada mereka anak yatim dari sekitar 40 an yayasan dan yang memerlukan," ujar Warsono disela acara.
Buka puasa bersama akbar sebanyak 2018 plus lebih anak yatim dan dhuafa ini terdiri dari sekitar 40 an Yayasan yang masing-masing 50 anak yatim per yayasan.
"Alhamdulillah saya senang sekali, terharu melihat teman-teman dari Aspedi yang bekerja keras untuk mewujudkan acara ini. Ini sudah tahun ke-4 dan dengan jumlah anak yang lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya, " jelasnya.
“Kami kumpulkan teman-teman dari unsur pengusaha dekorasi, pengusaha cattering dan para donatur lainnya seperti sponsor dari perusahan PT.Jungle Land Asia, BNI Syariah dan PT. Bukit Asam Tbk dll untuk bergotong yang memberikan sumbangan baik berupa dana, makanan, dekorasi ruangan, perlengkapan acara, lokasi kegiatan seperti yang diberikan oleh pihak TMII dan pengelolaan acara dari PAY. Alhamdulillah semua semangat beramal shaleh berbagi untuk sesama,” tambah Warsono.
Sementara itu Ketua Panitia Bukber 2018 Orang Yatim dan Dhuafa tahun 2018, Giatno Hadi menambahkan. “acara diisi dengan hiburan drama kolosal, buka puasa, sholat berjamaah dan pemberian santunan.”
Para anak yatim dan dhuafa menurut Giatno Hadi diberikan masing-masing tas sekolah, perlengkapan sekolah, buku tulis, peralatan makan, tumbler, alat sholat, makanan ringan dan minuman susu.
Sebanyak 2018 orang anak yatim dan dhuafa itu dikumpulkan dari wilayah Jabodetabek yang terdiri dari yayasan panti maupun non panti.
Sumbangan untuk yayasan yatim dan dhuafa diberikan berupa beras, minyak goreng, gula, teh, susu, sirup, sabun, karbon dan sabun deterjen.
“Alhamdulillah kegiatan ke-4 kalinya ini dilaksanakan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jumlah anak-anak yatim dan dhuafa juga lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Ini merupakan kerja keras semua pihak dalam upaya berbagi untuk sesama demi kejayaan Islam dan ndonesia,” pungkas Giatno Hadi.
Ditempat yang sama Vienna Fridiana, Ketua Bidang Advokat Aspedi DKI Jakarta/Penyanyi menyampaikan dalam acara buka bersama dengan 2018 anak Yatim dan Dhuafa yang mengangkat tema "Berkarya untuk Kejayaan Islam dan Indonesia” di ada kesulitan.
"Alhamdulillah dilancarin ya, seluruh anggota Aspedi juga kompak banget, begitu juga dari PAY, APJI dan Taman Mini, jadi kita saling bekerjasama dan alhamdulillah semua dilancarin, dengan persiapannya kurang lebih 2 bulan, " tutur Vienna Fridiana.
Dalam acara selain buka puasa, sholat berjamaah dan pemberian santunan juga ada pertunjukkan teater drama kolosal. "Didalam acara ada pertunjukan drama kolosal. Tema Pertunjukan teater lebih tentang Kejayaan Kerajaan Islam Nasional di Indonesia, lebih kepada masuknya budaya Islam di Tanah Air, cuma dimainkan dengan sesuatu yang berbeda, " jelasnya dan tambanya, Drama musikal ini membuat emosi-emosi anak yatim sangat bergejolak, jadi suasananya juga ada haru nya ada senengnya, dan alhamdulillah lancar.
"Drama Dimainkan oleh teman-teman teater, tim dari PAY (Pecinta Anak Yatim) juga. Disini mereka memainkannya karakter dalam teater ini dari hati ya, jadi itu yang membuat anak yatim yang menonton senang. Pesan dari teater drama musikal ini lebih kepada memberikan ilmu pengetahuan tentang sejarah masuknya islam dan bagaimana cara penyebarannya, " terangnya.
Kita berharap tahun depan insyaa Allah bisa mengundang lebih banyak lagi anak yatim dan dhuafa. Semoga juga bisa bekerjasama dari Dinas Pendidikan, tadi juga alhamdulillah ada Dinas Pariwisata datang ke sini, " pungkas Vienna Fridiana, Ketua Bidang Advokat Aspedi DKI Jakarta.