Akbar Tandjung Respons Wacana Duet JK-AHY Dalam Pilpres 2019
"Oh itu boleh saja, menjadi capres kan tidak ada asalan, tidak ada halangan buat beliau,"
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung tidak mempersalahkan jika Jusuf Kalla (JK) diduetkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilpres 2019.
"Oh itu boleh saja, menjadi capres kan tidak ada asalan, tidak ada halangan buat beliau," ujar Akbar Tandjung, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Barat, Minggu (1/7/2018).
Baca: BKSDA Menduga Buaya yang Sempat Muncul Di Kali Grogol Kemungkinan Terbawa Air Pasang Ke Muara Angke
Justru mantan ketua DPR itu, menyarankan JK agar segera menyiapkan diri untuk maju sebagai capres 2019.
"Kalo untuk menjadi calon presiden tidak ada aturan yang bisa mempengaruhi pencalonan dia, saya berpendapat untuk jadi calon presiden tentu terbuka sepenuhnya, tapi terserah beliau," ujar Akbar Tandjung.
Baca: Ditangkap Di Kediamannya, Artis Reza Bukan Mengonsumsi Sabu Sejak 2014
Namun, Akbar Tandjung, mengingatkan, bila JK kembali maju sebagai capres, ia akan menghadapi situasi Pilpres yang pernah ia alami beberapa tahun lalu.
Dimana JK akan menghadapi pertarungan melawan 'teman' sendiri.
"Dia dulu juga pernah maju menjadi calon presiden berpasangan dengan Wiranto, berhadapan dengan SBY, padahal beliau pernah wakil presiden Pak SBY," ujar Akbar Tandjung.
Baca: Polisi Tangkap Presenter Reza Bukan Terkait Kasus Narkoba
"Sama aja nanti misalnya beliau mau maju menjadi calon presien, walaupun dia pernah menjadi capres Pak Jokowi ya enggak apa-apa, nanti biarkan rakyat yang memutuskan," tambahnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan membenarkan muncul wacana untuk mengusung duet (JK) dengan AHY.
Menurut Hinca wacana tersebut pertama kali digaungkan internal Partai Demokrat.
Hinca pun memastikan DPP Partai Demokrat akan menampung usulan itu.
"Kalau ada yang 'mengawinkan' JK-AHY toh teman-teman juga yang bilang. Kami juga tak mungkin menolak itu. Dan biarkan diskusi itu berjalan," kata Hinca di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (27/6/2018).