SRMC Sebut Situasi Ekonomi Jadi Penentu Bagi Jokowi Dalam Pilpres 2019
"Kalau situasi ekonomi memburuk, itu bisa menyulitkan petahana, karena petahana itu biasanya dievaluasi salah satunya dari kinerja ekonominya,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, mengatakan situasi ekonomi menjadi hal terpenting bagi Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019.
"Kalau situasi ekonomi memburuk, itu bisa menyulitkan petahana, karena petahana itu biasanya dievaluasi salah satunya dari kinerja ekonominya," ujar Djayadi usai menghadiri acara Vox Point Indonesia bertajuk 'Menakar Kekuatan Koalisi Pemerintah Vs Koalisi Oposisi Pasca Pilkada Serentak' di Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).
Baca: JK dan Anies Sering Terlihat Satu Mobil, PKS: Jangan -jangan Upaya Untuk Menduetkan Dengan Jokowi
Jika situasi ekonomi dalam keadaan krisis, dikatakan Djayadi, biasanya masyarakat akan menyalahkan petahana dan partai-partai akan kesulitan untuk mendukung kembali petahana.
"Dari data-data hasil survei sampai hari ini, yang masih dikeluhkan masyarakat itu kan terkait ekonomi," katanya.
Dilanjutkan Djayadi, meski tingkat penerimaan publik terhadap kinerja Jokowi masih tinggi yakni di kisaran 60 sampai 70 persen, publik masih mengeluhkan soal ekonomi sehari-hari.
Baca: 12 Anggota Keluarga Hilang Dalam Insiden KM Sinar Bangun, Wonni Sedih Pencarian Korban Dihentikan
"Misalnya itu jumlah lapangan kerja, harga sembako yang melambung tinggi, jumlah orang miskin yang semakin banyak, itu nanti masyarakat akan mengevaluasi," ujarnya.
Namun, Djayadi menambahkan, selama pihak petahana mampu menjaga situasi ekonomi stabil, maka pertarungan secara kompetitif masih terbuka.
Baca: Egy Maulana Kembali, Vietnam dan Thailand Dapat Ancaman Baru dari Timnas U-19 Indonesia
"Itu karena pihak oposisi akan menggunakan isu-isu ekonomi untuk membidik kelemahan petahana, dan salah satu caranya yaitu dengan mengatakan bahwa petahana tidak berprestasi dalam hal ekonomi," katanya.