Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Kebakaran Kemenhub Tewas karena Keracunan Asap Kebakaran

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Forensik FKUI RSCM, dr. Tjetjep Dwija Siswaja smenyatakan korban yang tiba di rumah duka RSCM berjumlah tiga orang.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Korban Kebakaran Kemenhub Tewas karena Keracunan Asap Kebakaran
TribunJakarta.com/Leo Permana
dr. Tjetjep Dwidja Siswaja (tengah) saat konferensi pers di Kamar Jenazah RSCM, Minggu (8/7/2018). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Forensik FKUI RSCM, dr. Tjetjep Dwija Siswaja smenyatakan korban yang tiba di rumah duka RSCM berjumlah tiga orang.

"Korban pertama bernama Muhammad Ridwan Elnadi, usia 29 tahun," ujarnya.

Sementara itu, korban kedua dan ketiga, dikatakan dr. Tjetjep, bernama Santoso berusia sekitar 40 tahun, dan Khoirul berusia sekitar 37 tahun.

Penyebab meninggal ketiga korban tersebur, lanjut dr. Tjetjep, yakni karena terpapar asap dari kebakaran.

"Asap itu banyak mengandung CO (karbonmonoksida). Tadi kami periksa lubang hidung, mulutnya itu terdapat jelaga hitam. Maka kami simpulkan bahwa kematiannya sangat mungkin keracunan CO, bukan karena luka bakar," pungkas dr. Tjetjep.

Baca: Asap Hitam Kebakaran di Gedung Kemenhub Tak Mampu Ditembus Cahaya Senter Petugas Damkar

Dibawa ke Jepara
Sementara itu Syafii, kerabat dari salah satu korban kebakaran gedung Kemenhub bernama Ahmad Santoso (40) mengungkapkan bahwa korban bekerja di Kemenhub mulai sekitar dua minggu.

Berita Rekomendasi

"Dia di bagian interior, ikut kontraktor," ujar Syafii di Rumah Duka RSCM, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018).

Syafii juga mengatakan bahwa beberapa pekerja, bahkan mandor, di proyek tersebut yakni Anshori, merupakan kerabat dari Santoso.

"Korban selamat itu juga saudara saya, tapi saya belum nengokin ke sana," tambahnya.

Sementara itu, kerabat lainnya dari Santoso, Misbah, mengatakan saat ini pihak keluarga tengah mengurus kepulangan jenazah.

"Mau dibawa ke Jepara. Mandor sedang mengurus surat-surat," ujar Bisma.

Ahmad Santoso, menurut informasi dari kerabat korban, meninggalkan istri bernama Ummi Khulsum dan dua orang anak.

Satu anak berumur sekitar 9 atau 10 tahun bernama Saskia, sementara anak kedua bernama Riski berumur 10 bulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas