Alami Peningkatan 2 Bulan Terakhir, Kampanye #2019GantiPresiden Semakin Populer dan Disukai
Berdasarkan popularitas, Adjie mengatakan ada kenaikan sebesar 9,70 persen dari bulan Mei lalu dibandingkan pada bulan Juli
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan adanya tren kenaikan popularitas dan kesukaan terkait kampanye #2019GantiPresiden dalam dua bulan terakhir.
Hal ini diungkapkan peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam rilis survei Pasangan Capres dan Cawapres Pascapilkada.
Baca: PDIP Nilai belum Ada Calon Kuat Penantang Jokowi
Berdasarkan popularitas, Adjie mengatakan ada kenaikan sebesar 9,70 persen dari bulan Mei lalu dibandingkan pada bulan Juli.
"Popularitas #2019GantiPresiden ini cenderung naik kalau dibandingkan dua survei LSI di bulan Mei dan Juni 2018. Di Mei saat itu popularitas #2019GantiPresiden diangka 50,80 persen. Saat ini (Juli) popularitas sudah 60,50 persen," ujar Adjie, di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Selasa (10/7/2018).
Sementara, terkait tingkat kesukaan masyarakat turut mengalami peningkatan dalam dua bulan terakhir.
Ia mengatakan kampanye itu semakin disukai dan diterima oleh publik. Hal ini terbukti dengan survei Mei lalu, tingkat kesukaan atau penerimaan responden atas kampanye ini masih sebesar 49,80 persen.
Namun, pada survei bulan Juli ini tingkat kesukaan itu telah mencapai angka 54,4 persen.
"Jadi kampanye #2019GantiPresiden cenderung mengalami kenaikan popularitas dan makin disukai," tegasnya.
Baca: Komjen Syafruddin: Jangan Sampai Dilaknat oleh Allah Menuduh Masjid Radikal
Lebih lanjut, Adjie menilai temuan ini menjadi peringatan bagi Presiden Joko Widodo. Lantaran, lanjutnya, kampanye ini otomatis mengarah kepadanya sebagai calon petahana.
"Jadi walaupun (elektabilitas Jokowi) masih teratas. Namun ini catatan penting, bisa jadi batu sandungan untuk Pak Jokowi," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.