Jokowi Sebut ada Politisi Kompor, PKS: Presiden Tak Terbiasa Suasana Politik Indonesia
Penilaiannya tersebut merespons pernyataan Jokowi yang menyebut adanya politisi kompor.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak paham dinamika demokrasi di Indonesia.
Penilaiannya tersebut merespons pernyataan Jokowi yang menyebut adanya politisi kompor.
"Menurut saya apa yang disampaikan Pak Presiden soal ada politikus yang mengompor-ngompori itu kurang tepat," ujar Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/7/2018).
"Itu menunjukkan bahwa presiden kurang memahami bahwa rakyat sedang akan menghadapi pileg (pemilihan legislatif) dan pilpres (pemilihan presiden) karena itu akan menentukan nasib Indonesia 5 tahun ke depan," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR itu berujar jika pernyataan Presiden Jokowi tersebut sebagai ungkapan tidak terbiasa dengan kondisi perpolitikan di Indonesia.
"Mungkin ini ungkapan yang memang dia sendiri tidak terbiasa dengan suasana seperti ini karena memang beliau bukan seorang politisi, bukan ketua umum partai poltiik sehingga hal-hal seperti ini menurut beliau seolah-olah itu sebuah kompor padahal bukan seperti itu," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar masyarakat tidak terprovokasi oleh para politisi.
Menurutnya, ada pihak-pihak yang ingin memanaskan situasi politik menjelang pemilu 2019.
"Sering kan kalau mendekati pilihan bupati, wali kota, gubernur, pilihan presiden, dikompori. Yang ngompori siapa? Ya para politisi," ucap Jokowi, Sabtu (14/7/2018).