Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arsitek Cantik ini Ingin Jadi Wakil Rakyat

Arsitek Cantik ini Ingin Jadi Wakil Rakyat. Berfrofesi menjadi arsitek ingin jadi wakil rakyat

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Arsitek Cantik ini Ingin Jadi Wakil Rakyat
ISTIMEWA
Milly Ratudian Purbasari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sampai beberapa bulan lalu, Milly Ratudian Purbasari jauh dari dunia politik. Ia seorang arsitek

Kini, tekadnya mantap menjadi calon anggota legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat).

Menjadi seorang arsitek merupakan cita-cita Milly sejak kecil. Itu semua berawal dari hobi bermain lego dan menggambar rumah. 

Selulus SMA, istri dari Shafiq Pontoh ini kuliah di Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Parahyangan.

Latar belakang sebagai arsitektur membawa Milly bergabung dengan berbagai operator hotel besar. 

Sebut saja Golden Tulip, brand di bawah Louvre Hotels Indonesia yang merupakan operator hotel kelas dunia dari Perancis, dan Tauzia Hotel Management. 

Berita Rekomendasi

Atas dedikasi dan prestasi cemerlangnya, ia dipercaya sebagai Manajer Layanan Teknis dan Arsitek Korporat Golden Tulip dan Tauzia Hotel Management saat usianya belum 30 tahun.

Sibuk dengan karier profesional tidak lekas membuat Milly jauh dari aktivitas sosial. 

Milly memang telah aktif berkegiatan sosial sejak di bangku kuliah. Ia pernah menjadi Relawan Studio Habitat, yang memberikan desain gratis untuk Habitat for Humanity. 

Kemudian ibu dua anak ini tergabung dalam gerakan “Save Babakan Siliwangi” untuk menyelamatkan Babakan Siliwangi sebagai hutan kota di Bandung.

Indonesia Berkebun juga merupakan komunitas yang ia turut bangun. Kemudian menjadi relawan di Komunitas Keluarga Kita yang turut aktif mengadakan kelas parenting di Jakarta.

Alasan Milly aktif di komunitas karena tidak percaya dengan politik.  

Dalam anggapannya, di politik, kebanyakan orang haus akan kekuasaan saja. Sementara di komunitas relawan, yang menjadi tujuan bukan uang dan kekuasaan. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas