Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Bakal Manfaatkan Kamera Drone untuk Pengiriman Obat

Luhut menyebutkan ide awal tersebut berasal dari tawaran Bank Dunia yang akan menggandeng perusahaan asal Amerika untuk pengadaan drone model Zeppelin

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemerintah Bakal Manfaatkan Kamera Drone untuk Pengiriman Obat
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Kantor Kementerian Maritim, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah berencana memanfaatkan teknologi kamera drone untuk pendistribusian obat.

Rencana tersebut mulai dikembangkan melalui rapat koordinasi yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomaritim) yang dihadiri Menkomaritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Baca: Tinjau Lokasi Gempa di Lombok Utara, Jokowi Mampir ke Rumah Lalu Muhammad Zohri

Luhut menyebutkan ide awal tersebut berasal dari tawaran Bank Dunia yang akan menggandeng perusahaan asal Amerika untuk pengadaan drone model Zeppelin.

"Iya bank dunia yang kasih rekomendasi untuk membantu masalah angkutan kesehatan, Bapak Presiden mau melihat itu," ujar Luhut saat ditemui di kantornya di Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2018)?

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebutkan drone tersebut memiliki daya angkut hingga 2,2 kilogram (kg) sehingga bisa dimaksimalkan untuk banyak jenis obat.

Tidak hanya untuk pengiriman obat tapi juga akan dimanfaatkan untuk pengiriman darah terutama untuk membantu ibu yang melahirkan.

Berita Rekomendasi

Rencananya juga untuk vaksin, namun menurut Nila kalau vaksin terlalu ringkih karena bahaya jatoh dan bocor

"Untuk sakit kepalaa, sakit perut, kan tapi yang penting kan darah atau misalnya vaksin tetapi kita mau coba yang akan vaksin tapi bahaya jatuh, bocor isinya bisa kena virusnya. Kalau darah orang akan melahirkan ada pendarahan harus dikasi oksitosin untuk pengobatan," papar Nila.

Drone tersebut memiliki jarak tempuh hingga 75 kilometer dan pada tahap awal akan diuji coba di daerah kepulauan yang distribusinya masih sulit seperti Papua, Maluku, Kepulauan Riau.

"Teknisnya detailnya saya mesti ngasi data puskesmas misalnya di sebelah barat itu kepulauan kepri, Pak luhut bilang di Pulau madura dong dan satu lagi saya minta Maluku atau Papua," pungkas Nila.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas