Forum Perdamaian Dunia ke-7 di Indonesia Hasilkan Pesan Jakarta
"Pesan Jakarta atau The Jakarta Message nantinya akan disampaikan kepada Presiden, Wakil Presiden, DPR, serta organisasi-organisasi yang terlibat,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Forum perdamaian dunia ke-7 atau The 7th World Peace Forum (WPF) di Indonesia menghasilkan pesan Jakarta.
"Ini merupakan semangat Indonesia dan kami menguatkan bahwa perbedaan bukanlah ancaman," ujar Kepala Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antarnegara dan Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsudin, di Hotel Sultan, Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).
Baca: Prabowo Cari Waktu Tepat untuk Bertemu Jokowi
Pesan Jakarta kini masih berupa draft yang akan disempurnakan, tanpa ada perubahan signifikan, karena penambahan poin sesuai masukan para peserta antara lain pemuda, pendidikan, dan inklusifitas.
"Pesan Jakarta atau The Jakarta Message nantinya akan disampaikan kepada Presiden, Wakil Presiden, DPR, serta organisasi-organisasi yang terlibat," kata Din.
Secara garis besar, pesan Jakarta menghasilkan kesetaraan, hidup berdampingan, serta bekerja sama untuk mengarusutamakan Jalan Tengah dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya.
"Kita membicarakan tentang komunitas inklusif yang menjadi tantangan global dan di sini peran agama sangat penting agar setiap pemeluk agama dapat hidup secara berdampingan dan setara," jelas Din.
Pertemuan dihadiri 250 orang yang terdiri dari pemimpin negara, pemimpin agama, akademisi serta pemikir, cendekiawan dan aktivis perdamaian dari 43 negara ini telah berlangsung sejak 14 Agustus 2018 lalu.
Tokoh yang menjadi perwakilan yang hadir antara lain, Direktur Komite Yahudi Amerika Departemen Urusan Antaragama Rabbi David Shlomo Rosen, Federasi Perwakilan Rev Dr Professor Simone Sinn Lutheran , Profesor Universitas Nisconsin, Prof Eun Sook Jung, Komite Hadiah Nobel Bishop Gunnar Stalsett, Komunitas San't Edigio, Italia, maupun Ketua Perhimpunan Majelis Buddha Indonesia, Phillip K.Widjaja.
Jalan Tengah merupakan konsep pendekatan yang mengandung nilai-nilai positif seperti toleransi, keseimbangan serta keadilan yang menjadi solusi bagi krisis peradaban dunia.
Dengan konsep Jalan Tengah diharapkan dapat menciptakan peradaban dunia yang lebih adil dan damai di semua bangsa.