Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Ajak Masyarakat Jaga Kestabilan Negara untuk Tingkatkan Perekonomian

Presiden Joko Widodo mengimbau agar masyarakat dapat terus menjaga situasi negara yang saat ini dinilai kondusif.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Jokowi Ajak Masyarakat Jaga Kestabilan Negara untuk Tingkatkan Perekonomian
Agus Suparto/Fotografer Istana Kepresidenan
Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengimbau agar masyarakat dapat terus menjaga situasi negara yang saat ini dinilai kondusif.

Tujuannya adalah untuk memastikan kestabilan ekonomi baik dari capaian pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi, hingga untuk menjaga daya saing ekonomi.

"Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Ekosistem yang kondusif tersebut kita manfaatkan untuk memperkokoh stabilitas makro ekonomi dan meningkatkan kualitas pertumbuhan," ungkap Jokowi di Sidang bersama DPR-DPD RI, Kamis (16/8/2018).

Jokowi menyebutkan salah satu hasil dari menjaga keadaan negara yang kondusif adalah pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh di kisaran lima persen. Tingkat inflasi pun terjaga di besaran 3,5 persen.

Baca: KPK Rilis LHKPN Maruf Amin: Total Harta Rp 11,64 Miliar

Kedua penentu pertumbuhan ekonomi itu pun dapat terus meningkat di tengah ketidakstabilan perekonomian global.

"Ekonomi kita terus tumbuh di kisaran 5 persen per tahun, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang sedang berlangsung. Inflasi selalu pada kisaran 3,5 persen. Ini sebuah pencapaian yang luar biasa untuk menjaga daya beli rakyat," kata Jokowi.

Berita Rekomendasi

Kestabilan ekonomi dan pengendalian inflasi mampu mengurangi pengangguran terbuka yang pada Februari menurun ke angka 5,13 persen dan angka kemiskinan berhasil menyentuh satu digit yakni 9,82 persen.

"Untuk pertama kalinya, persentase kemiskinan Indonesia turun ke angka satu digit, yaitu menjadi 9,82 persen pada Maret tahun 2018. Kita sudah berhasil menekan angka kemiskinan dari 28,59 juta atau 11,22 persen pada bulan Maret tahun 2015 menjadi 25,95 juta atau 9,82 persen pada Maret tahun 2018," papar Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas