Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Bencana, Pemerintah Diminta Terapkan Kebijakan Wajib Relawan

Nurman mengusulkan agar pemerintah membuat program wajib relawan yang ditujukan kepada masyarakat.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sering Bencana, Pemerintah Diminta Terapkan Kebijakan Wajib Relawan
Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com
Nurman Priyatna 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur ACT, Nurman Priyatna, menekankan bahwa relawan memiliki peran penting dalam proses tanggap bencana hingga proses pemulihan.

Mengingat dalam beberapa pekan terakhir, gempa melanda beberapa wilayah di tanah air. Gempa terparah terjadi di Lombok yang puncaknya mencapai kekuatan 7,8 Skala Richter.

"Relawan adalah aset bangsa yang penting. Contohnya kelangsungan hidup masyarakat saudara kita di Lombok sana, betul betul disupport oleh mereka," ujar Nurman dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2018).

Nurman mengusulkan agar pemerintah membuat program wajib relawan yang ditujukan kepada masyarakat. Program ini sejenis dengan program wajib militer yang diterapkan beberapa negara.

Menurutnya, program ini penting agar masyarakat dapat mengantisipasi ketika ada bencana yang melanda daerahnya. Selain itu untuk memperbanyak jumlah relawan.

"Sepertinya bangsa ini perlu melihat, kalau di negara lain wajib militer kalau di sini wajib relawan. Semua dilatih dan ini harus jadi program nasional," tegas Nurman.

Lebih jauh, Nurman menyarankan agar surat keterangan relawan dapat dijadikan kelengkapan seseorang untuk melamar pekerjaan.

Berita Rekomendasi

"Kalau kita melamar kerja pakai surat kelakuan baik dari polisi, ya sudah surat keterangan relawan ini jadi endorsement lebih untuk anak muda. Sehingga bangsa ini jadi bangsa relawan," tutur Nurman.

Gempa beruntun yang melanda Lombok selama tiga pekan terakhir mengakibatkan banyaknya korban yang berj, kerusakan infrastruktur, dan puluhan ribu warga mengungsi.

Data Penanganan Darurat Bencana gempa Lombok mencatat, hingga Kamis (23/8/2018) gempa bumi mengakibatkan 555 korban meninggal dunia dan 390.529 jiwa penduduk mengungsi.

Kabupaten Lombok Utara merupakan lokasi terdampak paling parah akibat gempa bumi. Di Lombok Utara, sebanyak 466 korban meninggal dunia, 829 korban luka-luka, 134.236 jiwa mengungsi, dan 23.098 rumah rusak akibat gempa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas