Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Bumi Tidak Membunuh, Yang Membunuh Bangunan Rubuh Akibat Gempa

Gempa itu tidak membunuh yang membunuh adalah bangunan yang rubuh akibat gempa

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gempa Bumi Tidak Membunuh, Yang Membunuh Bangunan Rubuh Akibat Gempa
Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis H Simadilaga saat ditemui di acara FMB, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gempa bumi beruntun melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat yang tidak hanya menyebabkan rumah dan fasilitas umum yang rusah tapi juga korban hingga lebih dari 565 jiwa.

Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis H Simadilaga menjelaskan yang membunuh para korban bukan gempanya tetapi akibat bangunan yang rubuh karena dibuat tidak tahan gempa.

"Gempa itu tidak membunuh yang membunuh adalah bangunan yang rubuh akibat gempa," ujar Danish di acara FMB9, Jakarta Pusat, Senin (27/7/2018).

Oleh karena itu, Kementerian PUPR menyiapkan konsep rumah yang tagan gempa yang disebut dengan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).

Nantinya Kementerian PUPR akan memberikan pendampingan dalam pembangunan rumah yang sedang disiapkan dengan pelatihan pendamping.

Kemudian masyarakat sendirilah yang akan membangun rumah mereka dengan bantuan dana per kepala keluarga sebesar Rp 50 juta.

Dengan dana Rp 50 juta tersebut dapat dibangun rumah dengan konsep Risha tipe 36 dengan biaya pembangunan setiap meternya Rp 1,5 juta.

Berita Rekomendasi

"Kita harus menjaga bangunan yang kita bangun kembali ini lebih baik dan juga tahan gempa. Sehingga kemen PUPR mendampingi tersebut agar masayrkaat membangun itu dengan lebih baik agar mengantisipasi lebih baik," ungkap Danish.

Danis menuturkan konsep yang diterapkan di Lombok melanjutkan dari sistem penanganan paska gempa yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006.

"Apa yang dialakukan ini mirip tahun 2006 di yogyakarta. Jadi membangun rumah itu kata kuncinya adalah bergotong royong dan didampingi fasilitator teknis dan yang akan disiapkan kemen PUPR,"kata Danis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas