Sekjen Partai Bulan Bintang Kembali Isyaratkan Dukung Pasangan yang Ada Ulamanya
PBB sedang menunggu Ijtima’ Ulama II agar pandangan PBB tidak bertabrakan dengan pandangan para ulama
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Bulan Bintang (PBB) belum memutuskan arah dukungan mengenai pilpres
Namun pernyataan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra soal calon presiden petahana tak perlu berhenti atau cuti sebenarnya mempunyai pesan politik yang tegas.
Sekertaris Jenderal PBB, Afriansyah Noor mengatakan, PBB sedang menunggu Ijtima’ Ulama II agar pandangan PBB tidak bertabrakan dengan pandangan para ulama.
"Yang jelas, kata Afriansyah, Partai Bulan Bintang akan berada dalam satu barisan dengan pasangan calon yang ada ulamanya," kata Sekjen PBB dalam keterangannya, Senin (10/9/2018).
Dalam memutuskan dukungan, PBB mempertimbangkan segala sesuatu dengan menimbang-nimbang kepentingan bangsa, negara dan umat Islam, di samping tentunya kemaslahatan PBB sendiri sebagai Partai Islam yang juga sekaligus sebagai Partai Kebangsaan.
"Manfaat dan mudlarat dalam memberikan dukungan itu harus jelas, dan disasarkan kepada hitung-hitungan yang rasional," katanya.
Baca: Yusril Ihza Mahendra: Presiden Petahana Tak Perlu Cuti
Afriansyah menyebut pernyataan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra soal calon presiden petahana tak perlu berhenti atau cuti merupakan pendapat akademik Yusril sebagai pakar di bidang hukum tata negara.
Pendapat akademiknya menjadi pandangan seorang negarawan yang melihat persolan bangsa dan negara secara obyektif dengan mengedepankan kepentingan seluruh bangsa dan negara.
“Sikap Pak Yusril sebagai akademisi, biasanya sejalan dengan sikap politikny dan beliau tidak pernah “split personality” dalam bersikap," katanya.
Bagi Yusril seorang politisi haruslah mendasarkan sikap politiknya pada intelektualisme.
"Jadi, disini bisa dibaca kemana arah politik Pak Yusril dan PBB sebenarnya,” kata Afriansyah.