Ditolak di Batam, Ratna Sarumpaet: Sejak Tahun 1997 Saya Jadi 'Bulan-bulanan' Rezim
Kemudian dia pun menjelaskan keadaan saat dirinya mendapat penolakan keras warga Batam.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet mengungkapkan sejak tahun 1997 dirinya selalu menjadi incaran atau 'bulan-bulanan rezim.
Pernyataannya terucap setelah dia mendapat penolakan dari warga Batam, Kepulauan Riau (Kepri) untuk menjadi pembicara dalam diskusi Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) kemarin.
"Jadi kalo saya ini sudah dari tahun 1997 itu selalu jadi bulan-bulanan bagi rezim, jadi saya tau cara kerjanya, selalu diulang-ulang," ucap Ratna ditemui di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Kemudian dia pun menjelaskan keadaan saat dirinya mendapat penolakan keras warga Batam.
Dia mengatakan, tak sempat keluar dari Bandara Hang Nadim, Batam karena massa sudah berkumpul di bandara itu.
"Jadi udah di sweeping mobil-mobil yang keluar dari bandara, terus ada settingan demo yang menolak, terus udah ada barakuda juga segala. Sepertinya sudah dibuat serem dan dramatis, seolah-olah itu saya penjahat di republik ini," ujar Ratna.
Ratna pun merasa penolakan dirinya itu bagian dari persekusi dan prihatin dengan keadaan seperti itu.
"Jadi diakhir usia saya sekarang ini menjadi korban persekusi, saya prihatin saja," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.