Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ombudsman: Hampir Semua Lapas di Indonesia Tak Penuhi Standar

"Soal pengetahuan saja. Pengetahuan mereka (WBP) soal hak-hak mereka itu ada yang 100 persen tidak tahu sama sekali padahal..."

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ombudsman: Hampir Semua Lapas di Indonesia Tak Penuhi Standar
Tribunnews.com/Rina Ayu
Konferensi pers Anggota ORI Ninik Rahayu dan Dirjen PAS Kemenhumkam Sri Puguh Budi Utami, di kantor ORI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Ninik Rahayu menyatakan, hampir semua Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia tidak memenuhi standar layak huni.

Ia mengatakan hal itu didasari dari pemenuhan hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) seperti pembinaan, maupun pemahaman terkait hak-hak yang diteriam selama menjadi WBP.

Baca: Dikecup Sandiaga Uno, Ahmad Dhani: Itu Ungkapan Kasih Sayang

"Di data itu sudah itu kami hampir lakukan di seluruh Indonesia, itu ada tiga tadi, soal pembinaan, pemenuhan hak dan informasi. Secara umum dengan adanya overload membuat kurang maksimal mendapat pelayanan," kata Ninik di kantor ORI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018).

Bahkan kata Ninik, di beberapa Lapas maupun Rutan, penghuni sama sekali tidak mengetahui bahwa WBP memiliki hak cuti bersyarat remisi, cuti mengunjungi keluarga.

"Soal pengetahuan saja. Pengetahuan mereka (WBP) soal hak-hak mereka itu ada yang 100 persen tidak tahu sama sekli padahal setiap WBP mengetahui hak-haknya, termasuk tempat pengaduan," terang Ninik.

Selain itu, jumlah kapasistas lapas yang juga tidak memadai serta hak pemenuhan layanan air bersih, makanan layak, maupun layanan kesehatan, juga menjadi catatat monitoring ORI ke lapas-lapas di wilayah Indonesia kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhumkam).

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakat (Dirjen PAS) Kemenhumkam, Sri Puguh Sri Utami mengatakan menerima masukan yang diberikan ORI itu.

Perempuan yang kerap disapa Utami ini mengatakan, baru ada 5 lapas yang mendapatkan penilaian untuk wilayah birokrasi bersih dan menjadi lapas piloting.

Ia menyebut ada Lapas Cipinang, lapas perempuan Semarang, ada lapas Malang, ada lapas Metro, ada rutan Cirebon.

"Kami tindak lanjuti dan catatannya dari beliau (ORI) ada yang jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, dan bagi kami kalau itu strategis misalnya, walaupun di jangka menengah kami akan tarik di jangka pendek," jelas Sri Puguh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas