Napak Tilas Raja Huristak XII di Dua Kerajaan Besar Tanah Jawa
Sebuah perjalanan napak tilas baru saja dilakukan Raja Huristak XII, Patuan Daulat Sutan Palaon, Tondi Hasibuan
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah perjalanan napak tilas baru saja dilakukan Raja Huristak XII, Patuan Daulat Sutan Palaon, Tondi Hasibuan.
Perjalanan napak tilas yang disebutnya sebagai rangkaian ‘Tour de Java' ini dilakukannya untuk memenuhi sejumlah undangan dari beberapa kraton di tanah Jawa yang juga terkait dengan perayaan Malam 1 Syuro.
“Undangan pertama tanggal 9-10 September 2018 di Keraton Galuh Ciamis. Disana, salah satu acaranya adalah memukul Gong Perdamaian Dunia dan acara Diwara Galuh 2018 di situs bekas kerajaan Galuh, Karangkamulyan. Lalu berlanjut pada 10-11 September 2018 menghadiri undangan di Kraton Solo. Di situ kami bertemu dengan Sinuhun Pakubuwono XIII dan keluarga besar ketika acara Kirab Pusaka Kraton Surakarta Hardiningrat,” ujar Raja Huristak XII Tondi Hasibuan di Jakarta, kepada Tribunnews.com baru-baru ini.
Lanjutnya, bertepatan Malam 1 Syuro pada 10 September, yang juga bertepatan dengan ulang tahunnya yang dirayakan di Hotel Prince Sahid, yang juga bekas rumah Pangeran Solo jaman dulu, Tondi kedatangan utusan dari Pakubuwono XIII yaitu Ketua Umum Yayasan Kole Cokro, pengacara pribadi Sinuhun Pakubuwono XIII beserta keluarga. Ada juga perwakilan dari Trah Pangkubuwono I, perwakilan dari Pura Mangkunegaran, perwakilan dari Kasepuhan Majapahit dan Kasepuhan Ponorogo.
“Semua acaranya kayak nyambung, mulai dari Galuh, Solo dan terakhir ada acara Ruwat Agung Suwantoro 2018 selama empat hari. Dimulai dari Festival Mocopat, acara 1 Syuro dan terakhir Kirab Agung dengan tema ‘Digdaya Mahapatih Gajahmada 2018’,” jelas Tondi Hasibuan.
Di rangkaian acara terakhir di Mojokerto ini, Tondi berkesempatan bertemu dewan adat Majapahit yang dipimpin Hari Utomo. Ia juga berkesempatan bertemu juga dengan Bupati Mojokerto serta Kasepuhan Kedaton Majapahit yang dipimpin Eyang Seto.
Tondi menyebut, ‘Tour de Java’ ini seperti perjalanan napak tilas di masa lalu ke dua kerajaan besar di tanah Jawa yakni Galuh dan Majapahit.
“Saat di Galuh, pihak Kraton Galuh mengajak saya beserta keluarga untuk ke situs Karang Kamulyan yang bekas lokasi kraton Galuh. Di situs ini di masa lalu ada jalan setapak yang bermuara ke sungai dan langsung menuju ke Majapahit. Jadi jaman dulu, bisa dari Galuh ke Solo terus ke Trowulan di Mojokerto lewat sungai,” pungkas Raja Huristak XII Tondi Hasibuan.