Bawa Bantuan Logistik Melintasi Perbatasan Sulteng Menunggu Matahari Terbit Jika Tak Ingin Diadang
Setelah empat jam perjalanan, sopir yang membawa Tribun dan tim dari Dompet Dhuafa, Nunu mulai gundah.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
"Iya semua masih tertahan di perbatasan. Tidak berani masuk karena memang harus ada pengawalan. Masih terjadi pengadangan di tengah jalan soalnya," kata dia.
Korban Bertambah
Korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah kian bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga H+7 atau Jumat (5/10/2018) pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal yang berhasil ditemukan sebanyak 1.571 orang.
"1.571 korban meninggal dunia. Perinciannya 144 di Donggala, 1.352 di Palu, 62 di Sigi, 12 di Moutoung dan 1 orang di Pasang Kayu," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo mengatakan, kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa dan tsunami. Sedangkan 1551 korban sudah dimakamkan.
Sementara itu, BNPB juga menerima laporan sebanyak 2.549 orang mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Sebanyak 2.549 orang luka berat yang di rawat di rumah sakit, dan 113 orang masih dinyatakan hilang," tuturnya.
BNPB, lanjut Sutopo memastikan jumlah korban masih akan terus bertambah. Sedangkan hingga kemarin sebanyak 437 gempan susulan masih terus mengguncang Sulteng.
"Gempa menurut BMKG, 437 gempa susulan dan intensitasnya semakin menurun. Ini masih berlangsung bisa 1.000 gempa susulan, ini sifatnya normal," ujar Sutopo. (amriyono/Tribunnews)