Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengungsi di Kota Palu Mulai Bersihkan Rumah dari Puing, Sore Kembali ke Barak untuk Bermalam

Seorang pengungsi, Sulaiman menjelaskan bahwa pada pagi hari, para pengungsi sudah banyak yang pulang ke rumah masing-masing.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengungsi di Kota Palu Mulai Bersihkan Rumah dari Puing, Sore Kembali ke Barak untuk Bermalam
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Seorang pengungsi berada di pinggir jalan di Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10/2018). Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 1407 korban meninggal dunia, ratusan orang masih belum ditemukan dan setidaknya 65 ribu rumah rusak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, PALU - Masjid Arrayan di Kota Palu tampak sepi dari para pengungsi. Terhitung hanya terdapat tujuh kepala keluarga yang masih bertahan di halaman masjid.

Tidak juga banyak barang bawaan yang dapat terlihat. Tikar seadanya, beberapa pakaian yang sudah keluar dari tas mereka. Serta galon air minum yang setengah terisi.

Seorang pengungsi, Sulaiman menjelaskan bahwa pada pagi hari, para pengungsi sudah banyak yang pulang ke rumah masing-masing.

Namun, akan kembali ke pengungsian pada sore dan malam hari. Alasannya, banyak pengungsi yang sudah membereskan rumah mereka.

"Kalau pagi begini memang mereka pulang ke rumah. Beres-beres rumah atau masak. Nanti sore baru balik lagi," katanya kepada Tribun di Palu, Sabtu (6/10/2018).

Sejauh ini, kata dia, setidaknya terdapat 20 kepala keluarga yang menjadi pengungsi di masjid tersebut. Setelah sebelumnya terdapat lebih dari 30 kepala keluarga. 

Baca: Terbukti Sediakan Layanan Prostitusi, Pemkot Jaksel Tutup Usaha Panti Pijat Gives, NYX dan O2

Berita Rekomendasi

"Ada yang pulang karena merasa sudah aman, ada juga yang pulang karena punya toko dan merasa harus menjaga tokonya. Jadi, banyak alasan," jelas dia.

Masjid Arrayan di Kota Palu tampak sepi dari para pengungsi. Terhitung hanya terdapat tujuh kepala keluarga yang masih bertahan di halaman masjid.

Baca: Dulu Rahasia dan Sulit Ditembus, Kini Data Nasabah Bank di Swiss Bisa Diakses

Tidak juga banyak barang bawaan yang dapat terlihat. Tikar seadanya, beberapa pakaian yang sudah keluar dari tas mereka. Serta galon air minum yang setengah terisi.

Masjid Arrayan di Kota Palu
Pengungsi di Masjid Arrayan di Kota Palu

Seorang pengungsi, Sulaiman menjelaskan bahwa pada pagi hari, para pengungsi sudah banyak yang pulang ke rumah masing-masing.

Baca: Gamal Albinsaid, Dokter dan Motivator yang Kini Gabung di Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno

Namun, akan kembali ke pengungsian pada sore dan malam hari. Alasannya, banyak pengungsi yang sudah membereskan rumah mereka.


"Kalau pagi begini memang mereka pulang ke rumah. Beres-beres rumah atau masak. Nanti sore baru balik lagi," katanya kepada Tribun di Palu, Sabtu (6/10/2018).

Sejauh ini, kata dia, setidaknya terdapat 20 kepala keluarga yang menjadi pengungsi di masjid tersebut. Setelah sebelumnya terdapat lebih dari 30 kepala keluarga.

"Ada yang pulang karena merasa sudah aman, ada juga yang pulang karena punya toko dan merasa harus menjaga tokonya. Jadi, banyak alasan," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas