Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggaran Rp 125 Miliar Siap Digelontorkan untuk Bangun Fasilitas Keagamaan Pasca-Gempa Lombok

ementerian Agama menyiapkan dana Rp 125 miliar untuk kembali membangun fasilitas keagamaan yang terdampak bencana gempa bumi di Lombok

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Anggaran Rp 125 Miliar Siap Digelontorkan untuk Bangun Fasilitas Keagamaan Pasca-Gempa Lombok
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Warga berada di antara puing-puing rumahnya di Desa Selengan, Lombok Utara, NTB, Rabu (12/9/2018). Keterbatasan alat berat menjadi kendala utama pembersihan puing bangunan yang rusak akibat gempa di NTB karena jumlah alat berat tidak sebanding dengan puing-puing yang masih berserakan di lokasi kejadian gempa.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama menyiapkan dana Rp 125 miliar untuk kembali membangun fasilitas keagamaan yang terdampak bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Anggaran yang diajukan ke Kementerian Keuangan RI tersebut, termasuk dalam program rehabilitasi atau rekonstruksi (rehab/rekon) terdampak gempa.

Baca: 20 Truk Tangki Dikerahkan PMI Angkut Air Bersih ke Tenda-tenda Pengungsian di Sulawesi Tengah

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin yang juga Ketua Tim Rehab/Rekon menuturkan, anggaran akan dialokasikan untuk bantuan rehab atau rekon lembaga pendidikan agama dan keagamaan serta rumah ibadah.

Termasuk madrasah, perguruan tinggi, masjid, gereja, vihara, hingga dharmasekha, dan sarana keagamaan lainnya.

"Rehab/rekon segera dijalankan. Inpres Nomor 5 tahun 2018 mengamanatkan agar rehab/rekon gempa NTB per 31 Desember 2018," jelas Kamaruddin dalam keterangannya, Minggu (7/10/2018).

Baca: Perusahaan Nikel PT IMIP Sumbang Tiga Truk Logistik di Posko ACT Palu

Lebih lanjut, sarana pendidikan agama yang banyak terdampak gempa adalah madrasah.

Berita Rekomendasi

Sejumlah data menunjukan, sedikitnya ada 144 unit MI (SD), 133 unit MTs (SMP), 67 unit MA (SMU) yang terdampak, dengan kondisinya beragam, mulai dari rusak ringan, sedang, hingga berat.

"Tentulah anggaran Kemenag tidak dapat mengcover semuanya. Kondisi ini sudah dilaporkan oleh Ditjen Pendidikan Islam ke Kementerian PUPR. Ada 74 unit MI, 74 unit MTs, dan 44 unit MA yang akan dibangun PUPR," jelasnya.

Baca: Marak Hoax Soal Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah, Jokowi: Tindakan Pengecut

Selain madrasah, tercatat juga 37 bangunan pesantren rusak berat dan 14 lainnya rusak sedang.

Sementara untuk Perguruan Tinggi Keagaman Islam Negeri (PTKIN), ada dua gedung yang mengalami rusak total, empat rusak berat, dua rusak sedang, dan tujuh gedung rusak ringan.

"Ini akan kami lakukan melalui proses recovery pembangunan sarana pendidikan dan rumah ibadah pada 2019. Saat ini sedang dalam proses penganggaran menuju pagu definitif," terang Kamaruddin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas