KPAI: Pencegahan Kasus Gay di Garut Harus Melibatkan Guru dan Orang Tua
Grup FB di Garut ini memiliki potensi strategis untuk mengkampanyekan gay di kalangan anak-anak atau remaja laki-laki
Penulis: Dewi Agustina
"Kontrol orangtua terhadap penggunaan handphone (HP) anak-anaknya sangat penting sebagai upaya pencegahan. Apalagi waktu anak paling banyak adalah di rumah," kata dia.
Baca: Ratna Sarumpaet Mengaku Kelelahan Seusai Diperiksa 8 Jam, Bertemu Anak 30 Menit
Dikatakan Retno, ketika orangtua sudah memberikan HP kepada anaknya maka orangtua wajib mengontrolnya demi melindungi anak-anak dari berbagai konten kekerasan maupun pornografi.
Untuk pihak sekolah atau para guru, Retno menegaskan harus memiliki kepekaan ketika para siswanya menunjukkan indikasi berperilaku seksual menyimpang.
"Sosialisasi pendidikan kesehatan reproduksi harus digiatkan secara terus menerus di berbagai sekolah dan juga di masyarakat sebagai strategi pencegahan berbasis kepekaan masyarakat di lingkungan sekitar," ujar dia.
Selain itu, harus ada sistem pencegahan dan penanganan yang strategis demi melindungi anak-anak dari kampanye LGBT sejenis sebagaimana terungkap dalam kasus ini dan KPAI sedang mendalami kasus ini.
Pada Senin (8/10/2018), KPAI sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Garut dan menurut kepolisian sampai sore itu belum ada laporan kasus FB gay ini, baik dari orangtua korban maupun anggota masyarakat lainnya.
"Polisi harus mengusut tuntas meski kasus ini tidak dilaporkan, karena hal ini meresahkan banyak orangtua, mengingat mayoritas anak zaman sekarang sangat familiar dengan media social dan gadget. Aktor intelektualnya juga harus diungkap dan diproses hukum. KPAI mendukung kepolisian untuk mengungkap dalangnya," kata Retno.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) juga menurut Retno harus segera berkoordinasi dengan Facebook untuk menutup akun FB tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.