Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pinhantanas dan UI Sepakat Tingkatkan Kemandirian Industri Pertahanan

Perkumpulan Industri Pertahanan Nasional (Pinhantanas) bersama Universitas Indonesia (UI) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkumpulan Industri Pertahanan Nasional (Pinhantanas) bersama Universitas Indonesia (UI) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding) kerja sama pelaku industri dengan dunia akademis di Gedung Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).

Kerja sama ini merupakan awal membangun fondasi kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Baca: Sri Untari Duga Isu Dirinya Terjaring OTT KPK Sengaja Disebarkan

Ketua Dewan Pengawas Pinhantanas, Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, kehadiran Menteri Pertahanan yang diwakili oleh Irjen Kemhan Letjen TNI Thamrin Marzuki dalam momen penandatanganan kerja sama ini menunjukkan bahwa pemerintah mendukung penuh sinergi antara kampus dan industri pertahanan nasional.

Terutama dalam hal pengembangan riset menuju kemandirian industri pertahanan nasional.

Connie juga mengatakan, Kehadiran Menteri Pertahanan ini juga bisa dilihat sebagai gesture positif, berupa komitmen dukungan pemerintah dalam hal anggaran pertahanan untuk penelitian dan pengembangan.

"Kami ingin bekerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan, pembuatan prototipe, hingga produksi," kata Connie Rahakundini Bakrie usai penandatangan kesepakatan, di lokasi, Senin (8/10/2018).

Baca: Politikus Demokrat: Jika Status Bencana Nasional Ditetapkan, Proses Rehabilitasi Akan Terfokus

Menurut Connie, kerja sama yang terjalin antara Pinhantanas sebagai pelaku industri dan Universitas Indonesia (UI) sebagai dunia akademis akan menguntungkan kedua belah pihak.

Berita Rekomendasi

Di satu sisi, kerja sama ini memungkinkan UI lebih cepat lagi mencapai targetnya sebagai kampus yang terdepan dalam applied science.

Tidak hanya kampus sebagai lembaga, mahasiswa dan dosen pengajar bisa terlibat langsung dalam proses penelitian dan pengembangan di dapur produksi industri pertahanan.

Kerja sama antara industri pertahanan nasional dan kampus, menurut Connie, akan membantu tegaknya UU 16/2012 tentang Industri Pertahanan, khususnya soal pengadaan Alpalhankam strategis dan juga memperkuat kemampuan perkembangan teknologi perang kita.

"Akan ada banyak ilmu yang bisa diserap dari mitra industri pertahanan regional dan global," jelas Connie.

Dengan kata lain, lanjut Connie, dunia akademis, akan memperoleh manfaat berupa riset berteknologi tinggi serta laboratorium kelas dunia.

Para peneliti bisa punya ruang praktik yang konkret. Ilmu akan bisa diterapkan, sehingga terwujud applied science, yaitu ilmu dan teknologi yang tepat guna, tidak berhenti sebatas proposal penelitian saja.

"Bagi Pinhantanas sebagai pelaku industri, manfaat kerja sama ini adalah tersedianya pasokan pikiran dan tenaga yang berkualitas," terang Connie.

Ia juga menyampaikan, sebagai salah satu mesin ekonomi, industri pertahanan tidak hanya menghasilkan lapangan kerja langsung.

Tapi juga menciptakan lapangan kerja di sektor lain yang membentuk bagian dari rantai pasokan.

"Ada manfaat potensial lainnya yang juga bisa kita rasakan, yakni pembentukan teknologi dan proses manufaktur sebagai modal dasar inovasi," kata Connie.

Sebagai catatan, ada potensi ekonomi Industri Pertahanan dalam negeri, yakni anggaran Pengadaan Dalam Negeri (PDN) 2014-2019 yang mencapai Rp15 trilyun.

Diperkirakan juga 40% anggaran pertahanan dari Kementerian Pertahanan untuk pengadaan dalam negeri akan diserap oleh Industri Pertahanan Nasional.

Alokasi anggaran sebesar ini akan juga bisa dirasakan dunia kampus yang bekerja sama dengan pelaku industri pertahanan.

"Kalau bisa, anggaran itu juga masuk ke fasilitas riset dan pengembangan kampus lewat proyek-proyek bersama dengan Pinhantanas," harap Connie.

Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia, Rosari Saleh, menegaskan bahwa kerja sama antaran kampus dan Pinhantanas adalah wujud dukungan yang nyata pada kepentingan yang selaras dengan semangat meningkatkan serapan output industri dalam negeri, demi mengejar kemandirian industri pertahanan.

"Keberadaan Pinhantanas sendiri merupakan sebuah terobosan untuk mendukung kemandirian alutsista secara sinergis mengisi peluang-peluang yang belum bisa dipenuhi oleh badan-badan negara," kata Rosari.

Sejauh ini, Rosari juga melihat bahwa dukungan terhadap Pinhantanas datang dari berbagai kalangan, bukan dari kampus saja.

Tapi dari Menteri Pertahanan, Panglima TNI, DPR, hingga lembaga finansial seperti Askrindo dan perbankan.

Kerja sama Pinhantanas dengan UI, diharapkan Rosari bisa mengatasi soal penelitian dan pengembangan.

"Paradigma birokrasi dengan pola fiskal tradisional masih menganggap litbang sebagai unsur biaya dengan indikator kinerja berupa barang," terang Rosari.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas