Revitalisasi Bandara Banding Agung Diharapkan Gerakkan Ekonomi Masyarakat
Menurutnya, perbaikan bandara ini juga harus didukung dengan adanya jalan raya yang menghubungkan bandara dengan kota terdekat.
Editor: Content Writer
Anggota Komisi V DPR RI Intan Fitriana Fauzi berharap revitalisasi Bandara Banding Agung dapat menjadi momentum untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.
Menurutnya, perbaikan bandara ini juga harus didukung dengan adanya jalan raya yang menghubungkan bandara dengan kota terdekat, seperti Palembang, Lampung, dan Bengkulu.
“Berdasar paparan dari Direktur Bandara bahwa bandara ini layak untuk ditindaklanjuti proses revitalisasinya. Kita harapkan bukan hanya akses dan konektivitas dari kota Palembang, Bengkulu, dan Lampung ke Bandara Banding Agung, tapi juga nilai ekonomi yang dipetimbangkan,” kata Intan saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kabupaten OKU Selatan, Sumsel, Kamis (11/10/2018).
Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta agar perbaikan bandara ini diiringi dengan keseriusan Pemerintah Daerah untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di OKU Selatan.
Perbaikan fasilitas dan akses yang mudah menuju tempat wisata, diharapkan mampu menarik wisatawan. Sehingga masyarakat dapat menciptakan peluang baru untuk meningkatkan perekonomiannya.
“Salah satu destinasi wisata yang sudah ditetapkan KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, RED) adalah Danau Ranau, baik pemerintah daerah ataupun pemerintah provinsi harus giat untuk mencari cara agar wisatawan tertarik untuk ke sana. Jadi adanya bandara ini bisa memberikan benefit dan bermanfaat, serta memilki nilai ekonomis yang tinggi,” harap legislator dapil Jawa Barat VI ini.
Pada kesempatan tersebut, Intan juga mengapresiasi salah satu rekannya di Komisi V DPR RI yaitu Hanna Gayatri (F-PAN) yang merupakan Anggota DPR RI dari OKU atau dapil Sumatera Selatan II, karena telah memperjuangkan revitalisasi Bandara Banding Agung.
Bandara Banding Agung ini dibangun pada tahun 1990, namun telah berhenti beroperasi sejak tahun 1991, sehingga bandara tersebut sudah terbengkalai selama puluhan tahun.(*)