Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi IV Dorong Kementan Berantas WBC di Musi Rawas

Komisi IV DPR RI mendorong Kementan untuk memberantas hama wereng batang coklat (WBC) di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.

Editor: Content Writer
zoom-in Komisi IV Dorong Kementan Berantas WBC di Musi Rawas
Tribun Jogja/Singgih Wahyu
Petani di Desa Wahyharjo, Kecamatan Lendah, tengah menyemprot tanaman padinya dengan pembasmi hama wereng. 

Komisi IV DPR RI mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) serta pihak terkait lainnya untuk memberantas Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau hama wereng batang coklat (WBC) di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.

Pasalnya, wabah hama wereng di Musi Rawas setidaknya sudah terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Bahkan, wabah ini juga berdampak pada hasil produksi gabah yang dihasilkan petani.

“Di Musi Rawas ini, dalam lima tahun terakhir terkena hama wereng. Kementan sudah mencoba berbagai cara. Tentu ini ada masalah, dan akan kita perbaiki,” kata Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi IV DPR RI ke Desa P1. Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumsel, Selasa (16/10/2018).

Tim Kunspek Komisi IV DPR RI disambut langsung oleh Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan, Wakil Bupati Musi Rawas Suwarti, jajaran Dinas Pertanian Provinsi Sumsel maupun Dinas Pertanian Kabupaten Musi Rawas, penyuluh pertanian, serta puluhan petani yang tergabung dalam sejumlah kelompok tani se-Musi Rawas. Para petani terlihat antusias dengan kehadiran Komisi IV DPR RI.

Darori mengatakan, dari hasil paparan, salah satu langkah yang diambil Kementan dan Dinas Pertanian Sumsel dengan memberikan benih Inpari kepada petani. Penyemprotan pestisida pun sudah dilakukan. Namun, padi Inpari pun masih tetap diserang wereng.

Untuk itu, legislator Partai Gerindra itu mendorong agar langkah yang sudah ada kembali diperkuat. Misalnya dengan menambah volume obat dan pestisida, sehingga hama wereng tidak menyebar lagi.

“Kemudian, jenis padinya juga harus ada penelitian lagi. Padi jenis Inpari masih juga dimakan wereng, sehingga harus menggunakan padi jenis baru, yang lebih tahan terhadap hama wereng. Saya harapkan ada penelitian dari Litbang Kementan, misalnya bekerjasama dengan perguruan tinggi seperti IPB dan UGM, sehingga bisa mengatasi masalah ini. Dan produksi gabah kembali meningkat,” harap legislator dapil Jawa Tengah itu.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kunjungan Tim Kunspek Komisi IV DPR RI. Ia mengakui, khususnya dari November 2017, serangan hama WBC cukup luar biasa, baik dari segi area, maupun dampaknya bagi produktivitas gabah.

Kendati secara produksi gabah masih surplus, namun ia khawatir serangan hama wereng ini akan terjadi pada masa produksi ke depannya.

“Dari catatan, produksi gabah kita memang tetap terjaga. Kemudian petani kita juga kan sudah diasuransi. Untuk ke depan, kita tetap menjaga. Apalagi daerah ini masyarakatnya sebagian besar hidup dari sektor pertanian. Semoga ke depannya petani tidak merugi dan menurunkan kesejahteraan petani,” harap Bupati Hendra.

Data Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Sumsel menunjukkan, dari total area lahan pertanian Musi Rawas seluas 22 ribu hektar, hama wereng menyerang setidaknya lahan pertanian seluas 293 hektar pada Januari-September 2018.

Sebagai langkah pencegahan penyebaran, Dinas Pertanian Sumsel telah melakukan penyemprotan pestisida sebanyak 599 kali pada lahan seluas 5500 hektar dalam kurun waktu Oktober 2017 hingga September 2018 ini.

Kunspek ini juga diikuti oleh Anggota Komisi IV DPR RI Oo Sutisna (Gerindra), Andi Akmal Pasluddin (PKS), Kasriyah (Hanura), dan Fauzih H. Amro (Hanura).

Dalam kesempatan ini, Tim Kunspek Komisi IV DPR RI juga didampingi Inspektur Jenderal Kementan Justan Ridwan Siahaan dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementan. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas