Menteri Agraria dan Tata Ruang: Lokasi Likuefaksi Bencana Palu Akan Jadi Lahan Pertanian
"Tanah yang tenggelam tadi bisa jadi tanah pertanian. Orang itu akan dipindahkan itu bagian dari kebijakan pemerintah,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Republik Indonesia menyatakan, tanah di lokasi likuefaksi (tanah kehilangan daya ikat) Palu, Sulawesi Tengah tidak layak huni.
Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil mengatakan lokasi tersebut akan dijadikan lokasi pertanian.
Baca: Kepala Dinas yang Terlibat Suap Meikarta akan Diganti
"Tanah yang tenggelam tadi bisa jadi tanah pertanian. Orang itu akan dipindahkan itu bagian dari kebijakan pemerintah untuk relokasi dan membangun tempat-tempat yang lebih aman yang jauh dari patahan atau sesar," ujar Sofyan di kantor Kementerian ATR/BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2018).
Ia menjelaskan, secara teori dan hukum hak warga atas tanah tersebut hilang, jika tanahnya musnah.
Baca: Terjebak di dalam Lift Selama 1 Jam, Elma Theana Bagikan Kisahnya yang Hampir Kehabisan Oksigen
Namun dalam kasus ini, ia mengatakan tanah tersebut tidak musnah melainkan berubah sama sekali, maka perlu dilakukan pemetaan ulang oleh pemerintah.
"Kalau bisa kita kembalikan mana tanah siapa akan dikembalikan tetapi enggak boleh dipakai untuk hunian," kata dia.
Baca: Prabowo Ultah: Doa Andi Arief, Kemungkinan Rujuk dengan Titiek Soeharto Hingga Kejutan Emak-emak
Sofyan menambahkan, ke depan akan melakukan kerja sama dengan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) untuk memastikan zonasi rawan bencana tersebut.
Baca: KPK Sita Harta Zainudin Hasan di Kalianda, Salah Satunya Lahan 3 Hektar
"Nanti daerah daerah lain yang mempunyai potensi bencana kita harus menyiapkan tata ruang yang sudah mempertimbangkan aspek kebencanaan karena kita tinggal di ring off fire bencana kita tidak tahu kapan terjadi," ungkap Sofyan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.