Survei Kompas: Apresiasi Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK Mengalami Penurunan
Penurunan apresiasi tersebut bersamaan dengan munculnya sejumlah narasi terkait kontestasi di Pemilu 2019 yang ditujukan ke pemerintah.
Editor: Hasanudin Aco
Temuan survei Litbang Kompas pun dinilainya tak berbeda jauh dengan survei-survei lembaga lainnya.
Di masa pendewasaan demokrasi, lanjut Pramono, diakui akan ada pemilih mengambang terutama di wilayah perkotaan yang berkisar 10-11 persen pemilih.
Hal ini dinilai wajar dalam demokrasi. Pemerintah pun siap untuk merebut simpati publik.
“Kami di pemerintahan meyakini itu bisa dilakukan. Jadi sekali lagi, kritik dan survei menjadi referensi pemerintah,” tuturnya.
Di sisi lain, Prabowo Subianto capres saingan Joko Widodo pada akhir pekan lalu di Denpasar menyebut sejak kemerdekaan 1945 sampai saat ini, 99 persen masyarakat Indonesia masih hidup apa adanya atau pas-pasan.
Adapun kekayaan hanya dikuasai segelintir warga saja.
Prabowo mengklaim angka ini berasal dari Bank Dunia dan lembaga internasional lainnya.
Pramono balas menyindir.
Ya, satu persennya pasti (termasuk) Pak Prabowo-lah ya,” ujarnya.
Sejauh ini, tambah Pramono, kepuasan publik atas kondisi ekonomi Indonesia masih sangat baik. Oleh karenanya, dia mempertanyakan dari mana angka yang disampaikan Prabowo.