Lion Air Jatuh, Masih Aman Naik Pesawat? Pilot Batik Air Bongkar Pemeliharaan Pesawat di Lion Grup
PILOT maskapai Batik Air, Captain Vincent Raditya, membongkar kondisi maintenance atau pemeliharaan pesawat di Lion Grup.
Editor: Anita K Wardhani
Saya pernah dulu bekerja di suatu maskapai dimana, maskapainya udah nggak ada, tapi saya nggak akan sebutkan namanya. Cuman saya ceritakan saja.
Bertahun-tahun lalu awal mula penerbangan saya dimulai, pesawat begitu rusaknya yang tidak di maintenance.
APU rusak, jadi APU Inoperative itu hari-hari, dan kita kalau mau terbang itu list equipment rusaknya itu banyak sekali,ada numpuk disana, nah pada waktu itu saya masih nggak begitu mengerti kan ya, ya saya masih copilot ,nggak mengerti. Kita terbang terbang aja.
Setelah saya mengerti sekarang, baru saya paham, waduh gile gue terbang dulu sih bahaya banget ya, bisa celaka. Dan nyatanya tidak ada yang celaka itu pesawat. Dan saya bisa katakan multiple failure itu tidak juga membuatpesawat jatuh.
Nah itu saya jalanin. Saya terbangin pesawat yang notabene segalamacem rusaknya,A-B, dari hidrolik, saya pernah ngerasain pesawat itu, dan pesawat itu tak ada yang crash.
Kalo kita mau bicara maintenance, lion maintenance seperti A, lion maintenancennya seperti B. Eh, berapa dalam yang kalian ketahui mengenai maintenance pesawat guys.
Pengalaman saya bawa pesawat,saya dari tahun 2010 bawa pesawat, ehmulai dari maskapai A, maskapai B, dan maskapai C, oke. Di maskapai B dan C, saya merasakan saya dimanusiakan, karena bener pesawatnya sedikit (rusak), diperbaiki.
Berbeda sama maskapai A, maskapai A itu ini bisa dipending. Ini beli partnya nanti lah. Urusannya nanti, kaya begitu, nah itu yang bahaya guys.
Tapi sekarang saya bisa pastikan, sekarang di Indonesia sudah nggak semudah itu melakukan seperti itu guys.
Sekarang bener-bener ketat guys, dan bisa saya kasih tahu kepada kalian, bahwa batik air kita semua adalah under BAT, Batam Aero Technic.
Boleh saya kasih pendapat sedikit. Saya terbang pesawat batik air, hingga detik ini , belum pernah melihat 3 failure bertumpuk.
Saya pernah terbang buntut hijau yang notabenenya itu adalah di maintenance oleh satu maintenance facility yang sangat besar, dan dia menghandle pesawat buntut biru, gitu kan.
Memang terlihatnya seperti itu, tapi nyatanya, boleh saya kasih tau, ini bukan membela atau bagaimana, tetapi ini bener-bener apa yang saya rasakan.
Saya akan utarakan apa yang ada di dalam hati saya, karena saya bener-bener merasakan hal tersebut. Dan saya tahu persis, bahwa ketika saya terbang batik air, kerusakan yang minor-minor saja,paling lampu, paling pack regulator volt, itu langsung diperbaiki.
Jaman dulu saya terbang, maskapai yang A itu, itu mau sampai berapa bulan ke depan, tetep aja ada itu problemnya.