Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Kakek Anies Baswedan yang Terima Gelar Pahlawan Nasional

Kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tumbuh dewasa menjadi seorang nasionalis, pro kemerdekaan dan republiken sejati.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mengenal Kakek Anies Baswedan yang Terima Gelar Pahlawan Nasional
Ist
Almarhum Abdurrahman Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Almarhum Abdurrahman Baswedan merupakan tokoh keturunan Arab, yang terlibat dalam dunia pergerakan dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Abdurahman Baswedan pada tahun ini dianugerahkan Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Mengutip, buku profil penerima gelar Pahlawan Nasional yang ditulis Kementerian Sosial, Abdurrahman lahir di Surabaya pada 9 September 1908 dan meninggal di Jakarta pada 16 Maret 1986.

Kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tumbuh dewasa menjadi seorang nasionalis, pro kemerdekaan dan republiken sejati.

Selain sebagai pejuang kemerdekaan, Ia juga dikenal sebagai penulis, penyair, sastrawan, dan politisi.

Sebagai tokoh keturanan Arab, dirinya memperjuangkan integrasi keturanan Arab menjadi bangsa Indonesia.

Menurutnya, keturunan Arab mempunyai kewajiban yang sama untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

BERITA REKOMENDASI

Ia menyebarkan pemikiran dan sikap politiknya tersebut melalui surat kabar tempatnya bekerja sebagai redaktur, diantaranya surat kabar Sin Tit Po dan Suara Umum.

Baca: Pengamat: Lion Air Tampaknya Perlu Istirahat Dulu

Putra dari Awad Umar Baswedan dan Khadjijah Badid, merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUKPKI) mewakili golongan Arab.

Dirinya pun merupakan inisiator pembentukan Persatuan Arab Indonesia yang kemudian menjadi Partai Arab Indonesia (PAI), yang dibubarkan pemerintah pendudukan Jepang (1942-1945), dan akhirnya bergabung ke dalam Partai Masyumi.

Setelah keluar dari dunia politik pada 1960, Abdurrahman mengalihkan perjuangannya ke dalam dunia pendidikan, dakwah, dan budaya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas