Ruhut: Untuk Sandiaga Uno Aku Mohon Janganlah Suka Ngawur
Ruhut Sitompul merasa geram dengan banyaknya isu yang beredar dan meresahkan yang dikeluarkan oleh cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior, Ruhut Sitompul merasa geram dengan banyaknya isu yang beredar dan meresahkan yang dikeluarkan oleh cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Isu seperti daya beli menurun, harga bahan pokok naik, tingginya harga di pasar, hingga pernyataan kontroversial Sandiaga Uno di berbagai kunjungannya yang makin kerap muncul menjadi sorotan mantan kader Partai Demokrat itu.
"Untuk Sandiaga dan mungkin akan ada Sandiaga-Sandiaga lainnya, aku mohon, janganlah ngawur," ujar Ruhut seperti dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11/2018).
Menurut Ruhut Sitompul, dalam berpolitik itu harus mengedepankan etika.
Baca: Fadli Zon Tanyakan Apa Dampak Sandiaga Langkahi Makam Pendiri NU, Ini Jawaban Pedas Ruhut Sitompul
Maka itu, demi meredam isu-isu yang menurutnya meresahkan tersebut, Ruhut Sitompul akan terjun langsung ke pasar-pasar dan tempat lainnya.
"Ini untuk memastikan masyarakat tidak terpengaruh oleh isu-isu ngawur yang dilontarkan oleh Sandiaga Uno ataupun politisi-politisi lain," tambahnya.
Dirinya akan menantang politisi yang terjun ke masyarakat dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial.
“Jadi nanti kalau ada politisi yang ngawur seperti si Sandi atau siapa saja yang datang ke rakyat melalui pasar atau apa pun, aku akan datang. Kita boleh adu data,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Sandiaga Uno sendiri baru saja meminta maaf atas apa yang dilakukannya, yakni melangkahi makam pendiri NU, KH. Bisri Syansuri.
"Pertama-tama, ya tentunya permohonannya maaf. Manusia itu pasti ada khilaf. Saya hampir tiap hari ziarah ke kubur dan selalu ada pemandunya. Tadi saya ziarah kubur juga ada pemandunya. Dan tanpa mau menyalahkan siapa-siapa, saya harus berani mengambil risiko bahwa ini kesalahan dari saya," kata Sandiaga.
Dirinya juga mengungkapkan kepada masyarakat untuk tidak fokus ke isu-isu seperti itu.
"Jangan kita masuk ke dalam isu-isu yang menurut saya dan Pak Zul (Zulkifli Hasan) dan teman-teman, itu isu-isu yang tidak terlalu penting untuk pembangunan bangsa kita," kata Sandi.