Inilah Jawaban Mengapa Bung Karno Disebut Putra Sang Fajar
Jika kita bertandang ke Kota Blitar, maka akan menemui patung Bung Karno yang diberi nama "Putra Sang Fajar"
Editor: Sugiyarto
Abad ini adalah suatu djaman dimana bangsa-bangsa baru dan merdeka dibenua Asia dan Afrika mulai berkembang dan berkembangnja negara-negara Sosialis jang meliputi seribu djuta manusia.
Abad inipun dinamakan Abad Atom. Dan Abad Ruang Angkasa. Dan mereka jang dilahirkan dalam Abad Revolusi Kemanusiaan ini terikat oleh suatu kewadjiban untuk mendjalankan tugas-tugas kepahlawanan.
Hari lahirku ditandai oleh angka serba enam. Tanggal enam bulan enam. Adalah mendjadi nasibku jang paling baik untuk dilahirkan dengan bintang Gemini, lambang kekembaran.
Dan memang itulah aku sesungguhnja. Dua sifat jang berlawanan. Aku bisa lunak dan aku bisa tjerewet. Aku bisa keras laksana badja dan aku bisa lembut berirama.
Pembawaanku adalah paduan daripada pikiran sehat dan getaran perasaan. Aku seorang jang suka mema'afkan, akan tetapi akupun seorang jang keras-kepala.
Aku mendjebloskan musuh-musuh Negara ke belakang djeradjak-besi, namun demikian aku tidak sampai hati membiarkan burung terkurung di dalam sangkar.
Pada suatu kali di Sumatra aku diberi seekor monjet. Binatang itu diikat dengan rantai. Aku tidak dapat membiarkannja! Dia kulepaskan kedalam hutan.
Ketika Irian Barat kembali kepangkuan kami, aku diberi hadiah seekor kanguru. Binatang itu dikurung.
Kuminta supaja dia dibawa kembali ketempatnja dan dikembalikan kemerdekaannja. Aku mendjatuhkan hukuman mati, namun aku tak pernah mengangkat tangan untuk memukul mati seekor njamuk. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.