Keluarga Rutin Bawakan Susu hingga Gabus Pucung untuk Bupati Neneng
Meski kini tidak lagi bisa bersama-sama karena Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sudah sebulan lebih menghuni Rutan KPK
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski kini tidak lagi bisa bersama-sama karena Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sudah sebulan lebih menghuni Rutan KPK, di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan.
Keluarga besar tetap memberikan semangat dan dukungan penuh pada Neneng. Terlebih kondisi Neneng yang tengah berbadan dua, usia kandungannya meninjaak empat bulan.
Fadil Nasution kuasa hukum Neneng, mengatakan setiap waktu besuk kunjungan pada Senin dan Kamis. Keluarga besar Neneng tidak pernah absen untuk melepas rindu pada Neneng.
Baca: Seusai Buka Suara Soal Kisah Asmaranya, Reino Barack Blak-blakan Komentari Unggahan Syahrini
Diketahui Neneng kini berstatus tersangka kasus dugaan suap pengurusan izin proyek pembangunan Meikarta. Dia ditahan sejak 16 Oktober 2018 lalu untuk kepentingan penyidikan.
"Setiap hari Senin dan Kamis pada saat jadwal kunjungan keluarga, suami, anak-anak dan adiknya rutin berkunjung ke rutan, seperti biasa membawa makanan kesukaan beliau," ungkap Fadil Nasution pada Tribunnews.com, Rabu (21/11/2018).
Fadil Nasution menambahkan ketika berkunjung, keluarga tidak pernah lupa membawakan susu untuk ibu hamil, vitamin, hingga makanan kesukaan Neneng yakni Gabus Pucung.
Gabung Pucung merupakan kuliner khas daerah masyarakat Bekasi. Makanan ini terkenal sejak tahun 1980-an karena saat itu daerah Bekasi masih banyak rawa.
Warga kuah Gabus Pucung berwarna hitam berasal dari kluwek atau buah Pucung.
Ditambah bumbu lainnya seperti daun bawang, cabai, tobat, garam dan rempah, Gabung Pucung menjadi kian nikmat.
"Itu (Gabung Pucung), makanan yang wajib dibeli," singkat Fadil Nasution.
Dalam kasus ini, selain Neneng, lembaga antirasuah juga menjerat delapan orang lainnya sebagai tersangka. Mereka diantaranya Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, pegawai Lippo Group Henry Jasmen, dua konsultan Lippo Group yaitu Taryudi dan Fitra Djaja Purnama.
Kemudian Kepala Dinas PUPR Kab Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Sahat M Nohor, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Dewi Rinawati, serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi.
Neneng Hasanah dan anak buahnya diduga menerima suap Rp 7 miliar dari Billy Sindoro. Uang itu, diduga bagiann dari fee yang dijanjikan sebesar Rp 13 miliar terkait proses perizinan Meikarta, proyek prestisius milik Lippo Group.