Fadli Sebut Ketimbang Bagi-bagi Sertifikat Tanah, Jokowi Sebaiknya Hadiri Pertemuan G20
Adapun menurutnya seruan pimpinan FPI Rizieq Shihab untuk ganti presiden dalam acara tersebut, hanya merupakan aspirasi pribadi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Fadli Zon membantah bahwa kehadiran Prabowo Subianto di acara reuni 212 bermuatan politis.
Adapun menurutnya seruan pimpinan FPI Rizieq Shihab untuk ganti presiden dalam acara tersebut, hanya merupakan aspirasi pribadi.
"Itu bukan kampanye karena itu aspirasi tiap orang, menyampaikan pendapatnya bahwa 2019 untuk ganti presiden kan tidak ada masalah. Masalahnya dimana? Karena itu sangat konstitusional. Itu aspirasi, tiap orang berhak menyampaikan sikap dan pandangannya apalagi tokoh seperti habib Rizieq," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (3/12/2018).
Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut mengatakan bahwa yang namanya kampanye adalah mengajak untuk memilih salah satu pasangan calon. Dalam acara reuni 212 Ahad kemarin, tidak ada ajakan untuk memilih pasangan calon tertentu.
"Kampnye itu mengajak dan sampaikan visi misi tapi kalau sampaikan suatu sikap kalau dia mau ganti presiden ya engga ada masalah," katanya.
Menurut Wakil Ketua DPR itu, yang justru banyak melakukan kegiatan bernuansa politis adalah Jokowi.
Salah satu contohnya program pembagian sertifikat tanah. Seharusnya menurut Fadli pembagian sertifikat tanah cukup dilakukan oleh ketua RT.
Baca: Polda Aceh Terbitkan DPO Napi yang Kabur dari Lapas Banda Aceh dan Sebarkan Lewat Medsos
"Ini sebagai contoh aja ya, orang mengurus sertifikat tanahnya. Tanah tanah mereka. Mengurus mungkin tadinya dari girik, dari tanah adat, setelah mengurus surat tanahnya itu jadi. Ya setelah jadi dikeluarkan oleh BPN (badan pertanahan nasional), masa presiden yang harus bagi-bagi sertifikat tanah itu, saya kira ketinggian. Itu cukup ketua RT saya kira udah lebih dari cukup," katanya.
Seharusnya sebagai presiden, kata Fadli, Jokowi hadir dalam pertemuan internasional seperti pertemuan G 20, bukan malah didelegasikan kepada Wakil Presiden.
"Karena kita satu-satunya pemimpin dunia yang diwakili oleh wakil presiden dari G20 itu," pungkasnya.