Pilpres Ini Head to Headnya Jokowi dengan Sandi, Prabowo dan Maruf Amin Sudah Mentok
Pilpres ini head to headnya Jokowi dengan Sandi. Sebab untuk Prabowo, elektabilitasnya ya sudah mentok di kisaran itu.
Editor: Sugiyarto
Terlebih saat ini arus informasi begitu mudah didapatkan. Ada kesalahan sikap, dan statemen sedikit saja bisa berdampak pada elektoral pasangan ini.
"Saya rasa bagi Kiai Ma'ruf beliau cukup berperan aman saja. Beliau jadi juru harmoni saja. Menjaga suara dan harmonisasi di pilpres, begitu saja sudah bagus. Kiai Ma'ruf tidak perlu masuk sebagai juru gedor, juga terlibat dalam konfliktual, karena bisa berimbas pada menyedot insentif elektoral," paparnya.
Ia mengingatkan juga lebih baik Kiai Ma'ruf tak perlu terlalu fokus dalam diskurus untuk program ini dan itu.
Sebab, kalau ada yang meleset akan merugikan, seperti soal mobil Esemka beberapa waktu lalu yang ujungnya menjadi blunder bagi Kiai Ma'ruf.
Di sisi lain, menurutnya Jokowi tidak bisa mengandalkan Kiai Ma'ruf untuk merebut suara swing voters.
Jokowi harus berinovasi untuk bisa memberikan penawaran elektoral pada pemilih yang masih belum menentukan pilihan.
"Sebagai incumbent elektabilitas Pak Jokowi sendiri memang sudah tinggi sekitaran 40 persen. Namun belum menyentuh 60 persen, dan ini belum aman."
"Sangat potensial bagi Pak Jokowi untuk bisa merebut suata swing voters sebesar 27 persen ini, dan pak Jokowi harus bekerja lebih aktif. Untuk bisa mencapai ini, tidak bisa andalkan Kiai Ma'ruf," pungkasnya.