Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Musibah Tsunami di Selat Sunda sudah Tertulis dalam Kitab Jawa Ribuan Tahun Lalu

Tsunami di sekitar Selat Sunda (Banten-Lampung) itu nampaknya menjadi yang ke-12 setelah rentetan tsunami sebelum-sebelumnya yang pernah terjadi.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Musibah Tsunami di Selat Sunda sudah Tertulis dalam Kitab Jawa Ribuan Tahun Lalu
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Sebagian akses jalan di Anyer-Carita hari Senin (24/12/2018). dinyatakan sudah bisa dilewati setelah sebelumnya terputus karena tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARAT - Pesisir pantai Banten diterjang tsunami setinggi 0,9 meter pada hari Sabtu (22/12/2018) malam.

Gelombang yang mengakibatkan sejumlah kerusakan itu, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) adalah tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Tsunami di sekitar Selat Sunda (Banten-Lampung) itu nampaknya menjadi yang ke-12 setelah rentetan tsunami sebelum-sebelumnya yang pernah terjadi.

Baca: Liriknya Disebut Jadi Kenyataan, Sederet Musikus Akui Kekuatan Magis Lagu Seventeen 'Kemarin'

Diketahui bahwa tsunami pertama yang tercatat terjadi di Selat Sunda pada tahun 416 disebabkan oleh erupsi gunung api Krakatau.

Fakta itu diungkap dalam Jurnal Geologi Indonesia 'Tsunamigenik di Selat Sunda: Kajian terhadap katalog Tsunami Soloviev' oleh Yudhicara dan K. Budiono.

Berita Rekomendasi

Lebih jauh, tsunami tahun 416 itu juga diketahui tercatat dalam Kitab Jawa yang berjudul Pustaka Radja (Book of Kings).

Erupsi yang terjadi waktu itu diyakini menyebabkan naiknya gelombang laut yang menggenangi daratan dan memisahkan pulau Sumatera dengan Jawa.

Dalam jurnal itu dikatakan bahwa penyebab tsunami tidaklah tunggal.

Baca: Antar Jenazah Dylan Sahara, Ifan Seventeen: Tunggu Aku Ya, InsyaAllah Kita Ketemu di Surga

Selain erupsi gunung api dan gempa bumi bawah laut, ada juga peristiwa longsoran di kawasan pantai dan di dasar laut.

Berdasarkan katalog Soloviev dan Go (1974), berikut 11 data kejadian tsunami di Selat Sunda sebelumnya:

1. Tahun 416

Kitab Jawa yang berjudul Pustaka Radja mencatat adanya beberapa kali erupsi dari gunung yang diyakini Gunung Api Krakatau saat ini.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas