Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ada Kontainer Frezeer, 84 Jenazah Korban Tsunami Pandeglang Mulai Membusuk di RSUD

Saat ini, jenazah disimpan di ruangan tanpa pendingin sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tak Ada Kontainer Frezeer, 84 Jenazah Korban Tsunami Pandeglang Mulai Membusuk di RSUD
TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH
Petugas mengevakuasi korban tsunami yang melanda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin (24/12/2018). Menurut BPBD Lampung Selatan sampai dengan sore pukul 17.00 WIB 24 Desember 2018, jumlah korban meninggal akibat gelombang tsunami yang menerjang pesisir kabupaten Lampung Selatan sebanyak 77 jiwa. TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH 

TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 84 jenazah korban bencana gelombang tsunami yang melanda Perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam, membusuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, Banten.

"Semua jenazah itu belum teridentifikasi dan kondisinya sudah sulit dikenali keluarga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Sentani saat ditemui di Posko Utama Bencana Tsunami, Labuan, Pandeglang, Selasa (25/12/2018) dikutip Antara.

Pengelola RSUD Berkah Pandeglang tidak memiliki fasilitas lemari pendingin mayat dengan jumlah kapasitas banyak, kata Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang.

Saat ini, jenazah disimpan di ruangan tanpa pendingin sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.

Baca: Cerita Nelayan Lampung, 3 Kali Diterjang Tsunami di Laut hingga Selamat Terdampar di Pulau

Karena itu, Raden Dewi Sentani meminta Kementerian Kesehatan dapat membantu menyalurkan alat kontainer freezer untuk menyimpan jenazah yang bisa menampung dengan jumlah banyak itu.

Kondisi jenazah sudah tiga hari terakhir tentu sudah membusuk dan berubah warna, sehingga petugas sulit melakukan identifikasi.

"Kami mengusulkan kepada petugas agar jenazah yang tidak dikenali itu di foto agar bisa diketahui ciri-cirinya oleh keluarga mereka," katanya.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, apabila jenazah itu lebih dari sepekan maka sebaiknya dimakamkan secara massal. Sebab, mayat mengeluarkan bau tidak sedap juga bisa menimbulkan gangguan penyakit.

Ia mengatakan kemungkinan jenazah yang dibawa ke RSUD Berkah masih bisa bertambah, karena beberapa titik yang terdampak gelombang tsunami belum ditemukan dan hilang.

"Kami mendesak bantuan kontainer frezeer segera disalurkan ke RSUD agar bisa menampung jenazah itu," katanya.  

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas