Menhub Akui Jumlah Penumpang Kapal Laut Menurun Pasca Tsunami di Selat Sunda
Budi Karya Sumadi mengakui adanya dampak dari peristiwa tsunami di Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018 lalu terhadap angkutan transportasi laut.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, TAWANGMANGU - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui adanya dampak dari peristiwa tsunami di Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018 lalu terhadap angkutan transportasi laut.
Ia mengungkapkan, jumlah penumpang penyeberangan kapal laut mengalami penurunan.
"Pelni sejauh ini baik. Hanya saja mungkin masyarakat berhati-hati untuk menggunakan jasa Pelni, sehingga penumpangnya agak menurun sedikit," kata Budi Karya usai meninjau ramp check armada bus pariwisata di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (27/12/2018).
Meski begitu, Menhub Budi memastikan kondisi seluruh kapal penyeberangan hingga Pelabuhan Merak dan Bakauheni tidak bermasalah.
"Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa dan sekarang ini berjalan normal. Memang pada saat itu terjadi ombak yang cukup besar. Tapi seluruh kapal, baik di Merak maupun di Bakauheni seluruhnya selamat," jelasnya.
Baca: Sebelum Tsunami Terjadi, Nelayan di Makassar Saksikan Fenomena Ini ke Arah Selat Sunda
Selain itu, Menhuh Budi sempat menggarisbahawi kondisi pelayaran di tengah cuaca ekstrem di Maluku, Manado dan wilayah timur lainnya.
Ia telah menugaskan tim untuk memantau semua pelayaran jarak jauh di wilayah tersebut.
Pemantauan dilakukan guna memastikan keselamatan penumpang sekaligus kelancaran operasional kapal selama masa mudik Natal dan Tahun Baru 2019.
"Hari ini saya menugaskan tim ke Maluku dan wilayah lain di Indonesia bagian timur untuk melihat kondisi di sana. Biasanya kalau Natal di sana penumpangnya agak massif. Ini untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang, pengemudi dan semua pihak dalam perjalanan," kata dia.