Pasca Tsunami di Banten & Lampung, Menko Maritim Kumpulkan Ahli Vulkanologi hingga Sikap Kemendikbud
Pasca Tsunami di Banten & Lampung, Menko Maritim Kumpulkan Ahli Vulkanologi hingga Sikap Kemendikbud
Penulis: Umar Agus Wijayanto
Pasca Tsunami di Banten & Lampung, Menko Maritim Kumpulkan Ahli Vulkanologi hingga Sikap Kemendikbud
TRIBUNNEWS.COM - Pasca Tsunami di banten & Lampung Menko Maritim Kumpulkan Ahli Vulkanologi di kantornya pada Kamis (27/21/2018).
Ahli Vulkanologi yang dikumpulkan Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan berasal dari sejumlah instansi.
Pertemuan yang berlangsung tertutup ini dilakukan untuk memantau meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau. Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan mengimbau masyarakat tetap waspada terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Baca: Berita Terbaru Pantauan Kondisi Gunung Anak Krakatau, BMKG Informasikan Pola Sebaran Debu Vulkanik
"tadi para ahli-ahli kumpul, ada Pak Ridwan dari deputi 3 terus vulkanologis untuk melihat lagi terkait ada tidaknya longsor susulan." Papar Menko Meritim saat di mintai keterangan oleh Kompas Tv.
Luhut juga menambahkan terkait kondisi hujan dan tremor yang terjadi.
"Akibat Tremor ini apakah tanah di anak gunung tersebut bisa longsor lagi atau tidak karena cuaca juga hujan," Tegasnya
Luhut juga mengatakan jika seandainya tejadi longsor akan lebih besar akan juga lebih kecil dari longsoran yang berjumlah 64 hektar pada Sabtu (22/12/2018).
Selain hal tersebut Menko Kemaritiman juga meminta masyarakat tetap waspada terkait aktivitas dari anak gunung Krakatau.
Sementara Mengutip dari Kompas Tv, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah mendata sekolah terdampak bencana tsunami Banten dan Lampung.
Kemendikbud secepatnya juga akan mendirikan ruang kelas darurat, dan memberi trauma healing kepada para siswa.
Saat ini, pelajar di Banten dan Lampung masih libur sekolah.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini Jumat 28 Desember,Waspada Hujan Lebat & Petir Sejumlah Daerah
Kemendikbud pun tengah mendata sekolah-sekolah yang terdampak dan level kerusakannya.
Kemendikbud segera mencari solusi, agar saat kegiatan belajar mengajar dimulai, tidak terganggu.
"Pertama kita berikan bantuan-bantuan alat tulis, selanjutnya trauma healing & Ruang kelas darurat yang akan diambil alih oleh Kementerian PUPR," Papar Kemendikbud RI, Muhajir Efendy saat diwawancarai oleh Kompas Tv.
untuk diketahui Jumlah korban tsunami Selat Sunda terus bertambah.
Meengutip dari kompas.com korban meninggal 429 orang, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi.
Sementara data kerugian materiil terkait tsunami Selat Sunda juga terus bertambah.
Ada 882 rumah yang rusak, 73 penginapan rusak dan 60 warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda 4 rusak, 41 kendaraan ruda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)