Siapkan Alat Kantor, Pemred Obor Rakyat Siap Rekrut Wartawan
Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, memastikan akan menerbitkan kembali tabloid tersebut dalam waktu dekat.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Sanusi
Kubu Prabowo Tunjuk Hidung Kubu Jokowi
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan pihaknya tidak ada urusan dengan Obor Rakyat.
Menurutnya, justru orang yang disebut menjadi pemilik Obor Rakyat dan membuat berita hoaks saat ini ada di kubu capres-cawapres nomor urut 1 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Loh? Kemarin kan sudah jelas, ada pihak yang mengaku membuat hoaks lewat Obor Rakyat. Dia sekarang sudah di kubu sebelah," ujarnya.
Dia justru mempertanyakan masih adanya pihak yang menganggap bahwa Obor Rakyat berafiliasi dengan tim Prabowo-Sandi. "Kenapa kami yang ditanya-tanya? Saya tegaskan dari sekarang ya, tidak ada hubungannya antara tim Prabowo-Sandi dengan Obor Rakyat," tukasnya.
Politisi Partai NasDem, Taufik Basari yang juga menjadi tim hukum untuk memidanakan Obor Rakyat beberapa waktu lalu, meminta masyarakat untuk lebih memilih konten berita yang ada. Jangan sampai, mereka mempercayai sebuah media yang memiliki rekam jejak yang buruk, seperti Obor Rakyat.
"Ini tinggal nanti masyarakat memilih konten berita yang disajikan. Jangan sampai memberi panggung kepada mereka yang sudah pernah menyebar berita kebohongan dan ujaran kebencian," ujarnya.
Taufik menjelaskan, tim Jokowi-Ma'ruf masih akan melihat konten yang akan disajikan dalam Obor Rakyat yang akan terbit dalam waktu dekat. Jika pemberitaan yang disajikan, tidak ada perubahan, bukan tidak mungkin akan kembali dibawa ke ranah hukum.
"Kami lihat dulu kontennya seperti apa? Apa berubah? Apa sama seperti yang dulu? Kalau tidak ada perubahan, bisa saja kami lapor," jelasnya.
Masih menurut dia, Obor Rakyat bukan lah satu-satunya media yang menjadi solusi atas pemberitaan media mainstream. Cara-cara menegasikan pemberitaan media mainstream, seharusnya tidak dilakukan. Pasalnya, seluruh media arus utama dinilai lebih memiliki kredibilitas dalam melakukan pemberitaan. Terlebih, media-media ini juga memiliki akreditasi dan kualifikasi dari Dewan Pers. (tribun network/ryo/coz)