Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tolak Cendana, Hoaks dan Politisasi Agama, Alumni UIN Gelar Stand Up Politik

Alumni UIN Bersatu, kata aktivis Forkot, yang juga pernah menjadi bagian dari mahasiswa yang meruntuhkan Orde Baru tidak akan tinggal diam.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Tolak Cendana, Hoaks dan Politisasi Agama, Alumni UIN Gelar Stand Up Politik
ISTIMEWA
Juru bicara Alumni UIN Bersatu, Syukri Rahmatullah (tengah) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Alumni UIN Bersatu, sebuah organisasi Alumni UIN Jakarta Syarif Hidayatullah, akan menggelar Stand Up Politik dan Deklarasi "Tolak Hoaks, Tolak Politisasi Agama, dan Tolak Bangkitnya Dinasti Cendana".
Rencananya, acara yang akan dihadiri sejumlah tokoh yang berasal dari alumni UIN ini akan dilakukan Sabtu (19/1/2019) mendatang di Fifo Resto, Gintung, Ciputat.

Juru bicara Alumni UIN Bersatu, Syukri Rahmatullah menjelaskan dasar dari kegiatan ini adalah keresahan kaum intelektual muslim di Indonesia dengan praktik nalar yang tidak sehat yang terjadi belakangan ini.
"Hoaks banyak diproduksi dan disebarkan, fitnah, bahkan hingga politisasi mimbar-mimbar agama dan pengajian," kata Syukri alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Kamis (17/1/2019).

Bahkan, hoaks, fitnah, dan politisasi agama dilakukan sejumlah tokoh nasional yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia.

Dia mencontohkan Ratna Sarumpaet, Andi Arief, dan Tengku Zulkarnaen. Bahkan, dalam kasus Ratna Sarumpaet, salah satu calon presiden ikut meng-endorse informasi hoax tersebut. Walau akhirnya meminta maaf.
Tapi Syukri menegaskan, hal ini menjadi bukti bahwa hoaks terjadi dan menjerumuskan siapa saja, termasuk seorang calon presiden.

Di sisi lain, lanjut Syukri, ada kekuatan lama yaitu Dinasti Cendana yang ingin bangkit kembali dengan membonceng salah satu kekuatan politik pemilu presiden.

Dengan terang mereka mengaku ingin mengembalikan Indonesia ke era Orde Baru jika berkuasa kembali.
Padahal, 20 tahun lalu mahasiswa dan rakyat, telah berjuang dengan pengorbanan darah dan air mata agar Orde Baru tumbang.

"Mengapa? Karena selama 32 tahun, Orde Baru menjalankan pemerintahan dengan tirani, otoritarianisme. Yang berbeda ditangkap, dipenjara, tanpa proses hukum. Bahkan, yang menolak pembangunan, tanahnya dirampas, pemiliknya dipenjara," katanya.

Berita Rekomendasi

Alumni UIN Bersatu, kata aktivis Forkot, yang juga pernah menjadi bagian dari mahasiswa yang meruntuhkan Orde Baru tidak akan tinggal diam. Dan menyatakan sikap menolak.

Baca: Disebut Beri Imbauan Keluarga Cendana-Cikeas Soal Harta Gono Gini, Hotman Paris : HOAX dari Pengecut

Sikap penolakan tersebut akan dituangkan dalam bentuk Deklarasi dan Stand Up Politik nanti. Sebelumnya, Alumni Ciputat Bersatu juga telah mengedarkan petisi selama dua pekan, yang saat ini sudah dua ratus lebih, dan masih terus bertambah, orang yang menandatangani petisi tersebut.

Syukri menjelaskan sejumlah tokoh, para alumni Ciputat Bersatu akan hadir. Antara lain mantan rektor UIN Prof Azyumardi Azra, Prof Dede Rosyada, tokoh survei Saiful Mujani, TB Ace Hasan Syadzili, Gus Syauqi, Badriyah Fayumi, Ray Rangkuti, dan tokoh yang berasal dari UIN Jakarta lainnya.

Baca: Prabowo Maju di Pilpres, Keluarga Cendana yang Dulu Konflik Kini Makin Kompak

"Sudah ada yang memberi konfirmasi hadir, ada juga yang belum mengonfirmasi hadir. Kita masih menunggu," kata Syukri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas