Respons Anak Abu Bakar Baasyir Sikapi Keberatan Perdana Menteri Australia Soal Pembebasan Ayahnya
Putra ketiga Abu Bakar Baasyir, Abdul Rohim menanggapi pernyataan Perdana Menteri Australia Scott Morisson.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
"Kami merasa aneh dengan mereka yang berkomentar miring tentang upaya pembebasan ini. Karena pembebasan ini karena pertimbangan kemanusiaan yang diambilpreside," kata Rohim.
Baca: Respon Jenita Janet Dengar Kabar Saipul Jamil Menikah Usai Bebas
Menurutnya, seharusnya Australia dan negara lain mengapresiasi pembebasan ayahnya.
"Seharusnya mereka mengapresiasi, karena itu pertimbangannya murni kemanusiaan. Tidak perlu ditarik-tarik kepada kepentingan politik. Karena memang tidak ada sama sekali kepentingan politik di situ," kata Rohim.
Untuk itu, ia meminta agar pihak asing menghormati proses hukum di Indonesia.
"Maka seharusnya negara lain menghormati proses hukum di Indonesia. Bukan malah sekarang dengan kepentingan mereka, kemudian mereka mengangkat lagi isu itu untuk memojokkan ustad Abu Bakar Baasyir. Dan bagi kami ini adalah fitnah yang dilakukan oleh pihak luar negeri terhadap ustad Abu Bakar Baasyir," kata Rohim.
Ia pun menuntut kepada siapapun di dunia khususnya kepada media di Australia, Amerika, dan Singapura untuk menghentikan upaya tersebut.
"Dalam hal ini kami menuntut pada siapapun di dunia, bahkan kepada Australia, Amerika, Singapura dan seluruh negara yang terlibat dengan perbuatan seperti ini kami minta menghentikan penyesatan opini publik di negaranya terkait dengan masalah ini," kata Rohim.
Diberitakan sebelumnya, dikutip Tribunnews.com dari Sbs.com.au, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, pihaknya telah melakukan kontak dengan pemerintah Indonesia pada Sabtu (19/1/2019).
"Posisi Australia tentang masalah ini tidak berubah, kami selalu menyatakan keberatan yang paling dalam," kata Morrison kepada wartawan di Melbourne.