Di Depan Koalisi Alumni Diponegoro, Jokowi Minta Jangan Terpancing dengan Kebohongan-kebohongan
Di depan Koalisi Alumni Diponegoro, di gedung PPI Kota Lama Semarang, Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi, mengakui membangun Indonesia tidak mudah.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Faizal M Affan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Saat berada di acara kampanye Koalisi Alumni Diponegoro, di gedung PPI Kota Lama Semarang, Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi, mengakui membangun Indonesia tidak mudah.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan banyak suku ini, menjadi tantangan tersendiri dalam meratakan pembangunan di seluruh wilayah.
"Indonesia negara besar. Tidak berada dalam satu daratan. Banyak suku dan agama yang berbeda-beda. Jangan dianggap gampang, karena banyak tantangannya. Apalagi untuk orang yang belum berpengalaman," terangnya di atas panggung, Minggu (3/2/3019) pagi.
Jokowi menegaskan pengalamannya dalam memerintah suatu masyarakat dan wilayah sudah dilakukan sejak menjabat sebagai Walikota Solo dua periode, menjadi gubernur di DKI Jakarta, dan akhirnya menjadi Presiden RI.
"Pengalaman itu penting untuk mengelola Indonesia. Jangan sampai akhirnya membandingkan dengan Haiti," ucap Jokowi.
Jokowi menegaskan sekali lagi kepada simpatisan yang hadir, jangan terpancing atau mau ditutupi dengan kebohongan-kebohongan.
"Katakan saja kepada masyarakat apa saja yang sudah kami kerjakan selama ini. Jangan sampai tertutup dengan semburan-semburan kebohongan. Katakan pula apa yang akan kami kerjakan lima tahun ke depan," pungkasnya.
Koalisi Alumni Diponegoro terdiri alumni-alumni dari Universitas Diponegoro dan universitas swasta di Jawa Tengah.(*)