Bertemu Kiai se-Jateng Bagian Utara, Ini Permintaan Kiai Ma'ruf Amin
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menghadiri silaturahmi bersama puluhan kyai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Tengah bagian utara
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menghadiri silaturahmi bersama puluhan kyai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Tengah bagian utara, Selasa (5/2/2019).
Puuluhan perwakilan kader Nahdliyin terlihat dan menenuhi ruang pertemuan Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah.
Acara dibukan dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran.
Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan disambung lagu Yaa Lal Wathan.
Dalam sambutannya, Ma'ruf menegaskan konsolidasi untuk mempersiapkan diri menyambut 100 tahun kedua NU yang dimulai pada 2026.
Baca: Bersama Ratusan Warga, Ade Fitrie Kirana Adakan Senam Kemenangan 2 Jari
"Menjelang 100 tahun NU pada 2026, NU juga harus mempersiapkan 100 tahun kedua, kita siapkan landasannya milestone agar siap takeoff tinggal landas, jadi sudah siap dengan pembaharuan," kata Ma'ruf Amin.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menjelaskan, Selain soal konsolidasi NU, Ma'ruf juga memaparkan peringatan dini akan ancaman perang ideologi yang datang dari kelompok radikalis di Pilpres 2019.
Ketua umum non-aktif MUI ini mengibaratkan, perang tersebut bak kehilangan insiden sandal dan masjid.
"Jadi kalau dulu ke masjid, hanya sendal hilang, sekarang sendalnya ada tapi masjidnya yang hilang. Itu karena apa? Karena masjid-masjid mulai dikuasai ideologi yang bukan ahlulsunnah waljamaah, tapi almakiyun, bukan ahli mekkah, tapi ahli memaki-maki," ungkap Ma'ruf.
Untuk itu, Ia mengajak kepada seluruh warga NU untuk bisa menjaga eksistensi kelompok ormas Islam terbesar di Indonesia ini.
Hal ini ditujukan demi mempertahankan keutuhan berbangsa dan bernegara, selaras dengan ajaran agama.
"Mari kita jaga masjid-masjid kita, Kita harus mengelola masjid dengan baik, ditakmirkan, dan menggunakan Islam moderat, yang santun, rahmatan lil alamin," jelas Ma'ruf Amin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.