Soal Propaganda Rusia, Priyo Sebut Jokowi Blunder
Selain mengagetkan seluruh pihak, Kedutaan Besar Rusia lewat akun resmi twitternya juga langsung mengklarifikasi ungkapan capres nomor urut 01 itu.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso menyebut Presiden petahana Joko Widodo blunder soal ungkapan Propaganda Rusia.
Selain mengagetkan seluruh pihak, Kedutaan Besar Rusia lewat akun resmi twitternya juga langsung mengklarifikasi ungkapan capres nomor urut 01 itu.
Menurutnya, klarifikasi dari Kedutaan Besar Rusia tersebut lantaran tindaklanjut ungkapan rasa tidak nyaman mereka terhadap pernyataan Jokowi kemarin.
Rusia diseret masuk ke dalam konotasi yang punya sifat kurang baik karena ada hubungannya dengan hoaks.
"Saya harus mengatakan pak Jokowi agak ceroboh. Pernyataan beliau mengagetkan dan ternyata dibantah oleh Kedutaan Besar Rusia. Ketika Rusia disebut dalam konotasi yang tidak baik karena berhubungan dengan hoaks," kata Priyo di KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
Baca: Tim Prabowo: Kami Minta Klarifikasi Pak Jokowi Apakah Pernah Memakai Jasa Konsultan Amerika
Untuk itu, tim BPN 02 merasa sangat prihatin melihat sikap Jokowi yang terlalu buru-buru dan seakan grasa-grusu menyimpulkan sebuah peristiwa.
Terlebih, dia khawatir ungkapan Propaganda Rusia bisa berpengaruh terhadap hubungan baik antar kedua negara yang selama ini sudah dibangun dengan baik.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya ini juga tak bisa membayangkan bilamana akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin membaca ungkapan Jokowi tersebut.
Apalagi, Priyo menuturkan ada beberapa pers utama di Rusia yang memberitakan ungkapan propaganda.
"Saya tidak tahu kalau nanti akhirnya Presiden Putin membaca itu dan saya dengar beberapa pers utama Rusia sudah memberitakan ini," terangnya.
Dia meminta Jokowi segera mengklarifikasi ungkapannya itu.
"Saya nggak tahu apakah nanti ada dampak yang tidak baik dari hubungan kedua negara. Mudah-mudahan ini segera bisa dikoreksi oleh beliau, oleh pak Jokowi," pungkasnya.
Untuk diketahui, Propaganda Rusia yang dikutip Jokowi adalah teknik firehose of falsehood atau semburan kebohongan dan fitnah untuk menciptakan opini publik.
Menurut Jokowi, ungkapan Propaganda Rusia itu adalah terminologi yang muncul pada 2016 dari artikel lembaga konsultasi politik Amerika Serikat, Rand Corporation.