Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi PDIP: PSI Harus Paham Tata Krama Politik

PDI Perjuangan meminta partai rekan koalisinya di Pilpres 2019, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk lebih banyak belajar tata krama dalam berpoli

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politisi PDIP: PSI Harus Paham Tata Krama Politik
Alex Suban/Alex Suban
Sekjen PSI Raja Juli Antoni berfoto bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan anggota partai saat bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018) menyerahkan syarat pencalonan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden diusung sembilan partai politik. (Warta Kota/Alex Suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan meminta partai rekan koalisinya di Pilpres 2019, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk lebih banyak belajar tata krama dalam berpolitik.

Hal itu disampaikan politisi PDI Perjuangan Eddy Kusuma Wijaya menanggapi pernyataan Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang berharap Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok bisa menularkan spirit bersih kepada kader partai berlambang Banteng moncong putih itu

Eddy menjelaskan bahwa PSI banyak dihuni oleh politisi muda.

Untuk itu, dia meminta agar mereka lebih banyak belajar etika dalam berpolitik.

"Jadi PSI karena banyak anak mudanya, jadi harus banyak belajar tata krama perpolitikan Indonesia. Jadi itu harus dipahami,” kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Anggota Komisi II DPR itu menjelaskan bahwa visi misi partai berbeda dengan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum partai.

Baca: Fachrori Umar Ajak Warga Jambi Perangi Korupsi

Menurut Eddy, setiap oknum yang melakukan korupsi harus bertanggung jawab.

BERITA REKOMENDASI

"Kita tahu selama ini sudah banyak yang ditangkap baik dari pemerintahan, lembaga konstitusi, TNI, Polri, partai politik dan lainnya. Nah itu yang salah adalah oknum individunya, bukan lembaga atau konstitusinya. Ya yang salah pelaku itu sendiri,” jelasnya.

Oleh karena itu, Eddy menyatakan bahwa partainya juga memiliki komitmen dalam memberantas korupsi.

Ia juga menyebut bahwa tugas mulia hendaknya menjadi kewajiban seluruh warga bangsa apapun institusinya.

"Nah ini yang perlu kita perbaiki dan ini sudah menjadi tugas kita semua, tugasnya PSI, tugasnya saya sebagai anggota DPR, tugasnya partai saya untuk memperbaiki bangsa ini. Sehingga bangsa ini betul-betul menjadi harapan kita bersama,” tutup Eddy.

Baca: Seusai Digugat Cerai, Gading Marten Kembali ke Rumah Pertama: Balik ke Rumah Bapak, Malunya Double

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) turut mengomentari bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.


PSI berharap Ahok bisa menularkan spirit bersih ke partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

"Mudah-mudahan Pak Ahok bisa menularkan spirit bersih, transparan, dan profesional kepada PDIP. Amin," ujar Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, kepada wartawan usai Festival 11 Jogjakarta di Jogja Expo Center (JEC), Senin (11/2/2019) malam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas