Polisi Malaysia Masih Cari Beberapa Potongan Tubuh Dua WNI Korban Mutilasi
Informasi dan keterangan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) satu bagian tubuh yang belum ditemukan di antaranya kepala dari kedua korban.
Editor: Adi Suhendi
Pihaknya kata Dedi turut membackup dan membantu penyelidikan danpengungkapan yang dilakukan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
Saat ini katanya, PDRM telah mengamankan dua terduga pelaku warga negara Pakistan berinisial JIR dan A.
Keduanya merupakan rekan bisnis korban, Nuryanto.
"Dua WNA Pakistan terduga pelaku ini, sudah diamankan sejak tanggal 7 Februari lalu. Mereka rekan bisnis korban," kata Dedi kepada Warta Kota, Kamis (14/2/2019).
Dalam hukum acara Malaysia status keduanya masih saksi yang dicurigai.
Baca: Bocah Tenggelam saat Bermain di Kolam Apartemen di Kawasan Lenteng Agung
Karenanya, PDRM punya waktu 14 hari penyelidikan, sejak menahan keduanya mulai 7 Februari, untuk menemukan bukti lagi agar keduanya menjadi tersangka.
Namun masa penyidikan ini bisa diperpanjang lagi, jika PDRM merasa yakin ada bukti lain yang akan didapat.
Dedi menjelaskan korban Nuryanto, begitu tiba di Malaysia bersama rekan perempuannya Ai Munawaroh, diketahui sempat beberapa kali berpindah hotel.
"Hingga akhirnya, tanggal 23 Januari, kedua korban bertemu dengan dua orang warga Pakistan terduga pelaku itu. Pertemuan untuk melakukan penagihan utang. Setelah itulah, korban tidak ditemukan lagi dan hilang kontak," kata Dedi.
Dari fakta itu ujar Dedi, PDRM menduga kedua warga negara Pakistan itulah pelaku mutilasi terhadap Nuryanto dan Ai Munawaroh. Karena merekalah yang terakhir kali bertemu korban.
Sehingga, kedua warga Pakistan itu ditahan dengan status saksi yang dicurigai.
Uniknya kata Dedi, kedua terduga pelaku, sempat membuat laporan ke polisi Malaysia, dua hari setelah mereka terakhir terlihat bersama Nuryanto dan Ai Munawaroh, yang diduga saat itulah pembunuhan dan mutilasi atas korban mereka lakukan.
"Lucunya tanggal 25 Januari, kedua orang terduga pelaku tersebut melapor ke polisi setempat atas hilangnya korban, setelah pada 23 Januari, mereka terlihat terakhir kali bersama korban," kata Dedi.
Dedi menegaskan Polri akan fokus dan membantu secara aktif untuk mengungkap kasus ini karena adanya dua WNI yang menjadi korban.